Peringatan Hari Kesehatan, Bupati Bacakan Amanat Menteri

LOMBOK TENGAH, MP – Bupati Lombok Tengah, HM. Suhaili FT, SH, membacakan sambutan Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto saat menggelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan yang dirangkaikan dengan Peringatan Hari Kesehatan Nasional yang jatuh pada tanggal 12 November 2019 yang berlangsung di Halaman Kantor Bupati Loteng, Senin (11/11).

Suhaili mengatakan, peringatan Hari Kesehatan Nasional yang ke 55 kali ini mengusung tema “Generasi Sehat Iindonesia Unggul.” Hal ini sebagaimana yang telah diamanatkan Presiden dalam pelantikan kabinet indonesia maju 2020-2024, jika perhatian pemerintah dalam kurun lima tahun mendatang diprioritaskan pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Bahkan ada dua isu kesehatan utama yang harus diselesaikan untuk membangun SDM yang berkualitas, yaitu stunting dan jaminan kesehatan nasional. Serta dua isu kesehatan lainnya yang juga harus diatasi, yaitu tingginya harga obat dan alat kesehatan, serta masih rendahnya penggunaan alat kesehatan buatan dalam negeri.

“Hal-hal ini akan menjadi fokus perhatian kita bersama untuk dapat segera diupayakan solusinya,” katanya.

Dijelaskannya, berbagai keberhasilan pembangunan kesehatan untuk pembangunan SDM telah diraih dari kinerja kabinet sebelumnya, yang ditandai dengan adanya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia setiap tahun.  Dimana salah satu parameter yang diukur ialah usia harapan hidup. Isu-isu strategis telah dilaksanakan dan menghasilkan perbaikan, seperti menurunnya angka kematian ibu dan anak, menurunnya angka stunting, meningkatnya cakupan imunisasi serta berhasilnya pengendalian penyakit menular dengan menurunnya angka TB.

“Dalam kurun waktu 5 tahun, angka stunting telah berhasil diturunkan hampir 10 persen,” ungkapnya.

Bahkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah dilaksanakan sepenuhnya, walaupun besar tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan JKN tersebut. Namun peningkatan pemanfaatan JKN menjadi bukti jika JKN sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia. “Mari kita cari solusi bagaimana mengatasi masalah yang dihadapi saat ini dalam memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan akses kesehatan yang lebih adil dan merata,” ujarnya.

Pada lima tahun masa tugas kabinet Indonesia kerja 2015-2019, lanjutnya, pembangunan kesehatan telah memperjuangkan tiga pilar, yaitu paradigma sehat, penguatan akses pelayanan kesehatan dan penyediaan biaya jaminan kesehatan nasional, yang mengusung kegiatan promotif dan preventif melalui beberapa program unggulan bidang kesehatan, seperti Gerakan Masyarakat (Germas) Hidup Sehat, Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dan Nusantara Sehat (NS).

“Kita patut berbangga, pembangunan kesehatan dalam lima tahun terakhir ini kian dirasakan manfaatnya. Tapi kita juga tidak dapat menutup mata terhadap berbagai permasalahan yang masih ada dalam proses pembangunan kesehatan di tanah air,” terangnya.

Selain itu juga, dalam pelaksanaan tata kelolanya, ia meminta pembangunan kesehatan di daerah serta pemanfaatan anggaran harus dilaksanakan dan dikelola secara baik, benar dan bertanggung jawab, akuntabel, transparan serta dengan sistem monitoring evaluasi yang ketat. Mengingat dalam perspektif saat ini, pembangunan kesehatan menekankan dua penguatan, yaitu optimalisasi inovasi layanan kesehatan dan harmonisasi kepentingan pemangku kebijakan. Dimana optimalisasi inovasi layanan kesehatan dimaksudkan untuk meng-efisiensikan tindakan-tindakan yang mahal dengan mengoptimalkan inovasi pelayanan kesehatan, dan penyediaan obat dan alat kesehatan produk lokal dalam negeri tanpa mengurangi kualitas dan mutu. Sedangkan harmonisasi kepentingan pemangku kebijakan terkait konektivitas antar kementerian dan lembaga, lintas sektor maupun unit-unit kerja lintas program terkait lebih ditingkatkan, agar tidak terjadi tumpang tindih, sehingga fokus pada pemecahan masalah kesehatan.

“Tentu semua itu membutuhkan dedikasi dan profesionalitas kinerja segenap pemangku kepentingan dalam sektor kesehatan di tingkat pusat dan daerah,” jelasnya.

Untuk itu, melalui momentum Hari Kesehatan Nasional ini, ia berharap agar konsentrasikan segenap potensi kekuatan dan kebersamaan untuk menitikberatkan pembangunan generasi sehat yang dilandasi tekad untuk memajukan bangsa.

“Saya berharap kita dapat bekerjasama dengan baik dalam melakukan upaya-upaya inovasi untuk percepatan pembangunan kesehatan tanpa menyalahi aturan yang berlaku sesuai amanat presiden, khususnya dalam mengentaskan stunting dan memperbaiki layanan kesehatan serta membenahi tata kelola BPJS kesehatan serta penyediaan obat dan alat kesehatan lokal yang murah berkualitas,” pungkasnya. (ces)