LOMBOK TENGAH – Apel Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Kabupaten Lombok Tengah digelar di Halaman Kantor Bupati Lombok Tengah. Bertindak selaku Inspektur Upacara Bupati Lombok Tengah H.L.Pathul Bahri. Hadir Ketua DPRD Kabupaten Lombok Tengah, Ketua Pengadilan Negeri Lombok Tengah, anggota Forkopimda, Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Tengah dan seluruh Pejabat Eselon II dan dari INOVASI Provinsi NTB.
Apel Hardiknas yang digelar 11 Mei 2022 itu sedikit unik karena seluruh peserta apel menggunakan pakaian adat Sasak Lombok.
Bupati Lombok Tengah H.L.Pathul Bahri dalam sambutannya membacakan pidato Menteri Pendidikan Nasional Riset dan Teknologi Nadiem Makarim Anwar mengatakan, selama dua tahun terakhir, banyak sekali tantangan yang harus dihadapi bersama, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Bahkan, mungkin tidak pernah membayangkan bahwa rakyat Indonesia semua dapat mengatasinya.
“Hari ini, saudara-saudariku, adalah bukti. Bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan” kata Bupati.
Di tengah hantaman ombak yang sangat besar, kata Bupati, rakyat Indonesia terus melautkan kapal besar bernama Merdeka Belajar, yang di tahun ketiga ini telah mengarungi pulau-pulau di seluruh Indonesia.Kurikulum Merdeka, yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kini Kurikulum Merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Itu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan. “Anak-anak kita juga tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena Asesmen Nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk “menghukum” guru atau murid, tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar; supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan” ujarnya.
Semangat yang sama juga sudah didengar dari para seniman dan pelaku budaya, yang sekarang mulai bangkit lagi, mulai berkarya lagi dengan lebih merdeka. Itu semua berkat kegigihan semua guru untuk melahirkan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia. Dampaknya, sekarang tidak ada lagi batasan ruang dan dukungan untuk berekspresi, untuk terus menggerakkan pemajuan kebudayaan.
Semua perubahan positif yang diusung bersama ini tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru, dan murid di Indonesia, tetapi sudah digaungkan sampai ke negara-negara lain melalui presidensi Indonesia di konferensi tingkat tinggi G20. Tahun ini Indonesia telah membuktikan diri bahwa Indonesia tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia. “Langkah kita hari ini sudah semakin serentak, laju kita sudah semakin cepat. Namun, kita belum sampai di garis akhir. Maka, tidak ada alasan untuk berhenti bergerak meski sejenak. Ke depan, masih akan ada angin yang kencang dan ombak yang jauh lebih besar, serta rintangan yang jauh lebih tinggi. Dan kita akan terus memegang komando, memimpin pemulihan bersama, bergerak untuk Merdeka Belajar” tutupnya.
Selain itu Bupati juga menganugerahkan tanda kehormatan Satya Lencana Karya kepada Laila S.Pd, guru SMPN 2 Praya dan Agus Priandono S.Pd guru SMPN 2 Praya.
Sementara dua guru berprestasi juga dianugerahi Piagam Penghargaan yakni Anik Susiani S.Pd guru SMPN 1 Praya atas prestasinya sebagai Google For Education Level 1 dan Dian KHoirul Huda guru SMPN 2 Praya Barat Daya atas prestasinya sebagai Ambasador Platform Pendidikan Guru Berilmu.id
Bupati juga menyerahkan piagam penghargaan kepada siswa berprestasi atas nama Luh Ade Elviona Nasdyaswari siswa SDN 22 Praya sebagai juara I pada ajang Pemilihan Putri Anak Indonesia tingkat Provinsi NTB dan akan mewakili NTB di tingkat nasional.