Plt.Bupati Jadi Inspektur Upacara HUT ke 14 Tagana Provinsi NTB

LOMBOK TENGAH,MP – Menteri Sosial, Idrus Marham, meminta Taruna Siaga Bencana (Tagana) Indonesia menjadi “front liner” dalam penanggulangan bencana di Indonesia. Hal itu sesuai arahan Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo. Demikian ungkap Plt.Bupati Lombok Tengah, L.Pathul Bahri,S.Ip, Kamis (26/4) 2018, selaku Inspektur Upcara pada peringatan Hari Tagana ke 14 Provinsi NTB yang digelar di Hiortipark Desa Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara.
Menyampaikan pidato Menteri, Plt.Bupati lebih lanjut menyatakan, negara harus memastikan seluruh korban bencana tertangani dengan baik, maka  Tagana Indonesia harus terus menjaga semangat dan terus berkarya sesuai dengan tema peringatan tahun ini yakni 14 Tahun Mengabdi Momentum Untuk Meningkatkan Karya Nyata Bagi Negeri.
Masih menyampaikan Pidato Meneteri Sosial, Plt Bupati lebih lanjut menyampaikan,  apresiasi dan rasa bangganya kepada Tagana Indonesia atas kerja keras dan kerja ikhlasnya dalam penanganan kebencanaan di Indonesia. ”Saya bangga dan bahagia berdiri di depan para relawan kemanusiaan yang senantiasa mengabdikan dirinya untuk membantu orang lain. Tak terhitung kiprah telah dilakukan Tagana yang berdiri pada 2004 lalu. Kehadiran saudara di tengah masyarakat sebagai the first to help and care telah nyata dirasakan oleh masyarakat,” katanya mengutip Pidato Menteri.
Plt.Bupati lebih lanjut mengatakan, Tagana  merupakan potensi yang sangat berharga bagi Kementerian Sosial RI terutama dalam menerapkan pratek penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Dikatakannya, Indonesia memiliki potensi bencana alam yang sangat tinggi di Asia Tenggara. Untuk itu, diperlukan kesiapsiagaan semua unsur masyarakat agar bisa mengurangi dampak bancana dan korban jiwa.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melansir, sejak awal tahun 2017 sampai 4 Desember 2017, terdapat 2.175 kejadian bencana di Indonesia dengan jumlah korban meninggal mencapai 335 orang, korban luka-luka sebanyak 969 orang, dan korban mengungsi dan menderita sebanyak 3,22 juta orang.
Sementara itu berdasarkan Data Markas Komando Tagana Training Centre Sentul Bogor Jawa Barat, sepanjang Januari dan Februari 2018 telah terjadi sebanyak 224 bencana alam di Indonesia, jumlah ini meningkat dibanding periode yang sama tahun 2017 sebanyak 115 bencana alam. “Dari total 224 bencana alam tersebut, terbagi 36 bencana gempa bumi, 59 bencana banjir, 34 bencana tanah longsor, 68 bencana puting beliung, 26 bencana kebakaran, dan satu bencana erupsi Gunung Sinabung,”tuturnya.
 Bencana alam sepanjang Januari -Februari 2018 merenggut nyawa 29 orang meninggal, 33 orang luka berat, 39 orang luka ringan, 1.829 orang mengungsi. Bencana juga menyebabkan 1.662 unit rumah rusak berat, 3.583 rumah rusak sedang, dan 6.459 rumah rusak ringan, dan korban terdampak sebanyak 146.794 Kepala Keluarga (KK).”Tagana merupakan relawan sosial atau Tenaga Kesejahteraan Sosial berasal dari masyarakat yang memiliki kepedulian dan aktif dalam penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial. Tagana pertama kali dikukuhkan pada 24 Maret 2004,”ungkapnya masih membacakan pidato Menteri.
Dalam melaksanakan tugasnya, satu jam setelah bencana Tagana lanjut Plt.Bupati, harus berada di lokasi bencana. Hal ini telah menjadi komitmen seluruh personil TAGANA dan telah dibuktikan dengan kiprahnya dalam penanganan berbagai bencana di Indonesia. Seperti yang terjadi pada Januari-Februari 2018 di antaranya KLB Campak dan Gizi Buruk di Kabupaten Asmat, Gempa Bumi di Banten, Tanah Longsor di Bogor, Erupsi Gunung Sinabung, Banjir di Cirebon, Tanah Longsor dan Banjir di Brebes, serta tanah longsor dan banjir di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat.” Hingga Maret 2018, jumlah personil TAGANA sebanyak 37.817 orang dan tersebar di seluruh pelosok Indonesia,”ujarnya.
Dalam peringatan ulang tahunya pada ke 14 ini, pihak Kementerian sosial melakukan pengukuhan kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI, Panglima TNI, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kepala Badan Intelijen Negara, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, menjadi Pembina Kehormatan Tagana
Sebagaimana pesan Menteri, Plt.Bupati berpesan agar Tagana senantiasa menjadi garda terdepan dalam memberikan layanan bagi masyarakat terdampak bencana. ”Pastikan satu jam setelah bencana, Tagana telah hadir di lokasi dan memberi pertolongan kepada korban bencana. Dirgahayu Tagana Indonesia, semoga Allah SWT memberikan keberkahan dalam perjuangan kita,” pungkasnya. (ding)