KEMANA PUTRA PUTRI SETELAH TAMAT SMA

Siapa orang tua yang tidak mengharapkan anaknya   hidup  berkecukupan, dan salah satu harapan orang tua melihat putra dan putrinya lebih utama adalah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).  Dengan menjadi pegawai negeri sedikit tidak ada  penghargaan dari masyarakat, selain itu  kehidupannya juga terjamin , apalagi sebagai guru  disamping mendapatkan gaji,  juga  sertifikasi.

Jika memang harapan utama orang tua menjadi PNS, orang tua yang sedikit mampu akan  mendorong  anaknya kuliah   dengan harapan selesai kuliah cepat memperoleh pekerjaan, terlepas dari kemampuan  putra putrinya apakah di atas pristasi rata rata atau sebaliknya, berikutnya kebanyakan  orang tua juga mengenai dimana kuliah tidak jadi persoalan  yang penting kuliah.

Selepas SMA, apakah akan  bekerja pada perusahaan ,magang atau berwirausaha bukan menjadi perbincangan utama orang tua dengan si anak ,pilihan terakhir menjadi pengangguran pun asal masih bisa makan bukan menjadi persoalan , penomena ini muncul dalam diskusi di kantin demokrasi.

Diskusi di Kantin Demokrasi mengambil tema “Kemana anak selepas Sekolah Menengah Atas ( SMA ) .

Salah satu peserta diskusi sedikt terperanjat sewaktu menghadiri undangan diskusi ikatan pelajar dan mahasiswa di salah satu daerah yang dikenal sebagai kota Pelajar , satu yang menjadi pertanyaan muncul dalam diskusi   adalah,  apa yang disiapkan di Lombok Tengah selepas kami kuliah , aku terdiam sesaat , tidakkah mestinya jawaban dari pertanyaan adalah “ apa yang akan di sumbangkan di Lombok Tengah selepas kuliah ,aku mencoba mempertegas  jangan- jangan selesai kuliah pulang kampung akan  menambah pengangguran .

Mereka tidak tau kalau jumlah pencari kerja setiap tahun bertambah ,menurut data BPS per Oktober 2012,  pengangguran  mencapai 7000 orang dan akan terus bertambah  dan pengangguran di Lombok Tengah ibarat piramida terbalik, disewaktu waktu dapat menjadi bom waktu , sementara menurut Dissostek per Oktober 2012 yang telah membuat kartu kuning sebagai syarat untuk mencari pekerjaan  mencapai 16.667 orang.

Diskusi di Kantin Demokrasi semakin berkembang dengan berbagai macam solusi yang di tawarkan di antaranya, Pertama adalah mengajak anak untuk merencanakan hidup untuk meraih masa depan apakah rencana bersifat harian,  mingguan , rencana bulanan dan rencana tahunan.

Kedua, bila orang tua yang kurang  mampu hendaknya mengarahkan anaknya untuk magang untuk menambah kemampuan dan   keterampilan ataupun dengan mengikuti pelatihan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah.

Ketiga,  mendorong anak untuk memulai bekerja pada perusahaan- perusahaan dengan harapan bilamana si anak memiliki kemampuan dan keterampilan suatu saat dapat mandiri.

Ketiga, memulai berusaha dalam hal ini sebagai motifasi , pertama jangan gunakan palu hanya satu palu saja , gunakan palu yang banyak disediakan oleh yang kuasa , walaupun palu itu kecil kecil kalau jumlahnya banyak Insya Allah batu sekeras apapun lama lama bisa pecah,  jangan gunakan palu yang besar tapi satu tidak ada kemampuan mengangkatnya. Artinya, mulai dari usaha berskala kecil sesuai kemampuan apakah di bidang peternakan, bidang pertanian atau perdagangan umum , kegagalan dalam  usaha satu dua kali, itu sebagai salah satu ujian dan pengalaman .

Dekopinda menyediakan layanan konsultasi usaha skala kecil, dan komplek pasar renteng tepatnya di KJUB Pusaka Praya Lombok Tengah.|*

News Feed