Genjot PAD, DPRD Bakal Panggil Bupati dan Sekda

LOMBOK TENGAH – DPRD Lombok Tengah (Loteng) akan memanggil kepala daerah dalam waktu dekat ini. Hal itu untuk membahas soal potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Mengingat kucuran dana transfer pusat tahun 2026 bakal berkurang tahun 2026 mendatang.

Selain itu, DPRD juga akan mempertanyakan progres penertiban keberadaan ratusan villa ilegal di kawasan KEK Mandalika. Pasalnya, hingga saat ini Pemda OPD maupun satgas investasi belum kujung menunjukan progres positif, baik berupa pemanggilan atau penindakan penertiban terhadap bangunan ilegal tersebut.

Padahal, selain tidak mengantongi izin, pembangunan vila ilegal itu sangat merugikan daerah Loteng. Mengingat bangunan vila ini tentu tidak menyumbangkan pendapatan asli daerah (PAD).

Ketua DPRD Loteng, Lalu Ramdan menyatakan, persoalan vila ilegal ini sudah berapa kali di suarakan oleh teman -teman DPRD Loteng. Hanya saja karena belum menujukkan hasil positif, pihaknya berencana bakal memanggil kepala daerah bersama dengan jajaranya dalam waktu dekat ini. “Ya kami akan panggil untuk mempertanyakan progresnya. Ini penting karena menyangkut PAD juga,” katanya.

Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Loteng, Murdani menyatakan, pihaknya meminta Pemda melalui Satgas investasi untuk lebih serius bekerja dalam mengatasi persoalan ratusan vila ilegal tersebut. Sebab, sudah keberadaan vila ini tentunya sangat merugikan daerah, terutama dalam PAD.

“Harus Satgas investasi ini memiliki master plance dan program kerja yang jelas. Karena kita tahu sudah berapa bulan terbentuk. Namun hingga sekarang belum ada menunjukkan kerja nyata,” ujarnya.

Ia menegaskan, informasinya memang mereka sudah turun melakukan penindakan terhadap bangunan ilegal ini. Hanya saja, pihaknya belum mendapatkan progresnya sudah sampai mana. “Kalau niat awalnya Satgas dibentuk  untuk peningkatan PAD. Harusnya kerjanya lebih cepat.  Kami tidak tahu kendalanya apa. Nanti kami tanyakan saat RDP dengan dinas terkait,” terangnya.

Ditambahkan, pihaknya berharap Pemda atau Satgas ini kedepanya lebih menujukkan kinerja dalam persoalan investasi di wilayah Loteng. Apalagi melihat kemajuan wilayah wisata Loteng sekarang sudah sudah mendunia. “Kemajuan wisata ini tentu bakal menarik banyak investor yang ingin berinvestasi di wilayah Loteng,” tandasnya. (*)