LOMBOK TENGAH – Vidio viral diduga Warga Negara Asing (WNA) yang sedang berhubungan intim di pinggir pantai Kawasan Mandalika, Kuta Lombok Tengah (Loteng) menuai banyak komentar, karena dinilai mencoreng nama baik Loteng sebagai pulau yang memiliki adat kebiasaan masyarakat yang religius.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Loteng dari PKS, Ahmad Supli mengatakan, seharusnya semua orang yang datang berwisata ke Loteng secara khusus maupun Lombok secara umum harus paham dengan corak masyarakat yang sangat religius.
“Maka saya menilai itu tidak pantas. Seharusnya pemerintah daerah mengatur soal itu, mestinya jauh-jauh hari harus buat aturan terkait hal itu,” kata Supli, kemarin.
Dia menilai, daerah Lombok sudah dibranding dengan destinasi wisata halal, kemudian daerahnya sangat religious, bahkan terkenal dengan pulau seribu masjid. Maka tidak pantas ada orang seenaknya seperti yang dilakukan wisatawan itu.
“Mestinya hal-hal semacam itu seharusnya diantisipasi sebelum terjadi seperti sekarang ini, ujarnya.
Agar peristiwa itu tidak terulang di obyek wisata seperti di Mandalika, seharus Pemda membuat aturan yang membuat wisatawan bisa mematuhi itu supaya tidak seenaknya. Apalagi di tempat umum dan terbuka. Masyarakat Loteng sangat menjunjung tinggi adat dan budaya yang berkembang di masyarakat.
“Segera sampaikan kepada dunia, Lombok ini adalah pulau mayoritas muslim yang menjaga agamanya, menjaga adat istiadatnya. Karena bukan hanya agama tapi adat istiadat tidak membolehkan seperti itu,” pungkasnya. (*)