LOMBOK TENGAH – Sekertaris Daerah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mengapresiasi keberhasilan PDAM yang dipersembahkan untuk daerah. Baik itu capaian kinerja perusahaan, pegawai maupun pejabat lainnya.
“Tahun ini capaian yang sangat luar biasa bisa sampai 200 persen,” kata Sekda Loteng, HL. HL. Firman Wijaya.
Ia mengatakan, uang yang dikeluarkan itu harus dipertanggungjawabkan. Begitu juga dengan semua hal yang berkaitan dengan instansi. Ia juga mempersilakan jika pun akan merombak sistem di PDAM. Bahkan ia memberi contoh seperti sistem PLN yang sudah terdigitalisasi dan terintegrasi. Artinya, setiap kerusakan akan diketahui oleh sistem tanpa harus menunggu laporan maupun keluhan masyarakat.
“Kami bersyukur PDAM sudah banyak menunjukkan perubahan yang positif. Yang paling sederhana adalah ketika ada pengaduan dari masyarakat, itu lansung direspon dan ditindaklanjuti dengan cepat,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Ardhia Rinjani Loteng, Bambang Supratomo mengungkapkan, tahun ini setoran PAD ke Pemda senilai Rp 600 juta. Namun pihaknya meminta diskon ke Pemda.
Artinya, yang disetorkan sekitar Rp 100 juta, sementara Rp 500 juta akan digunakan untuk memaksimalkan pelayanan dan penanganan infrastruktur jaringan, agar lebih maksimal dalam pemenuhan kebutuhan layanan air bersih bagi pelanggan.
“Laba tahun 2023 sebesar Rp 1,2 miliar, dan tahun 2024 diperkirakan sejumlah Rp 2,3 miliar,” ujarnya.
Peningkatan laba dikarenakan dari skema manajemen, efisiensi dan efektifitas tata kelola keuangan dan kualitas pelayanan yang maksimal, serta terus dilakukan pembenahan.
“Yang patut kita syukuri, tidak ada modal yang diberikan Pemda, kita mandiri namun sudah dapat menyetor PAD,” tandasnya.