LOTENG– Jontlak Football Academy (JFA) Lombok Tengah (Loteng) berhasil mengharumkan nama Loteng di tingkat NTB.
Pasalnya, Club U-10 binaan Jontlak Football Academy berhasil mendapatkan juara I, dalam
ajang bergengsi turnamen sepak bola BAPOPSI CUP yang memperebutkan piala gubernur, dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) NTB ke 64 tahun ini.
Namun ironisnya, dalam perjalanan mendapatkan prestasi tersebut JFA ini mereka harus bekerja keras. Karena, JFA dalam melakoni pertandingan tersebut tidak mendapatkan suport anggaran dari pemerintah daerah dah PSSI Loteng. Melainkan mereka menggunakan anggaran swadaya.
Manager JFA Loteng, Nurhamsi Kurniawan menyatakan, pihaknya sangat merasa bersyukur atas capaian tersebut. Hal ini didapatkan, tentu atas kerjasama maupun kerja keras dari semua pemain kita.
“Alhamdulillah, kita bisa meraih kemenangan. Semua ini tentu tidak lepas dari perjuangan anak-anak, pelatih dan dukungan dari orang tua yang hadir,” katanya dengan tegas kemarin.
Ia menegaskan, untuk anggaran pembiayaan selama melakoni pertandingan ini dilaksanakan dengan secara swadaya sendiri. JFA ini tidak mendapatkan suport anggaran dari Pemda maupun PSSI Loteng.
“Untuk pembiayaan selama mengikuti pertandingan ini dilaksanakan dengan swadaya. Kami tidak ada ada suport penganggaran dari Pemda maupun suport dari PSSI Loteng, ” tegasnya saat di temui di kantor Dispora NTB kemarin.
Ia mengungkapkan, club binaan dari JFA Loteng ini sudah sering mendapatkan juara dalam turnamen sepak bola. Baik yang dilaksanakan Pemda, Provinsi hingga ke kancah nasional.
“Kami bukan kali ini saja mendapatkan juara. Malah kami sudah sering mendapatkan juara dalam segala turnamen yang diikuti, ” ucapnya.
Untuk di ketahui juga lanjutnya, JFA ini tidak hanya melaksanakan pembinaan pada anak U-10 tahun saja. Melainkan, pihaknya juga melaksanakan pembinaan terhadap anak hingga U-17 tahun.
“Setelah menjurai piala Gubernur ini. Club U-10 tahun ini tentu akan mewakili NTB untuk berlaga di kancah nasional, ” jelasnya.
Ia menjelaskan, dalam melaksanakan pembinaan terhadap siswa didik, JFA sudah tidak diragukan lagi. Selain memiliki lapangan sendiri, semua pelatih juga sudah berlsensi D nasional.
“Kekurangan kami sekarang ini adalah seputaran fasilitas olahraga saja. Baik itu bola maupun sarana lainya, ” jelasnya.
Pihaknya berharap keberhasilan ini dapat memacu dukungan berbagai pihak, membuka agar memperhatikan pembinaan sepak bola khususnya usia dini di JFA ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) NTB, Tri Budi Prayatno menyatakan pihaknya sangat mengapresiasi pada JFA yang mendapatkan juara I turnamen sepak bola BAPOPSI CUP yang memperebutkan piala gubernur NTB ini.
“Kalian telah mengukir sejarah. Kami harapkan prestasi dapat terus dipertahankan, ” ungkapnya saat pemberian hadiah kemarin.
Ia menegaskan, untuk memajukan olahraga sepak bola ini, pihaknya setiap tahun tetap menggelar turnamen. Karena, melalui pertandingan turnamen menjadi bahan evaluasi bagi semua pemain.
“Bukan hanya dari Pemerintah. Kami juga meminta swasta juga agar tetap menggelar turnamen sepak bola di wilayahnya masing-masing, ” ucapnya.
Selain itu, pihaknya terus mendorong JFA untuk terus eksis mencari bibit dalam bidang olahraga sepak bola ini. Karena, pihaknya melihat JFA ini selalu berprestasi.