LOMBOK TENGAH, MP
Proyek Pembangunan sarana terpadu sentra IKM yang akan di bangun depan bandara Internasional Lombok mandapat sorotan dari kepala desa Panujak, dimana kepala Desa Penujak Lalu Suharto merasa kecewa karena tidak ada pemberitahuan akan dilaksanakan proyek tersebut di wlayah desanya.
Lalu Suharto yang ditemui wartawan di lokasi menjelaskan pihaknya tidak tahu adanya pengerjaan proyek yang ada wilayahnya, bahkan di lokasi sudah beroperasi alat berat dari pihak rekanan ” saya tidak tau dengan adanya pengerjaan proyek di wilayah saya dan jangankan lewat telpon bersurat pun tidak ada” jelasnya.
Lebih lanjut di katakannya pihaknya bukan tidak mendukung akan pembangunan proyek sarana terpadu IKM itu, dimana pihaknya juga sudah nggak merencanakan pembangunan tanah yang sebelumnya akan di peruntukan sebagai markas Brimob yang di beli Pemda di salah satu tokoh Masyarakat Penujak, ” saya bersyukur adanya pembangunan dan tapi pihak dinas instansi di Pemda tidak permisi di pemerintah desa sedangkan tanah tersebut dulu dihajatkan untuk markas Brimob saat di bayar di pemilik sebelumnya” demikian katanya sambil menunjukkan surat jual beli peruntukan tanah tempat pembuangan proyek itu.
Kades Penujak juga mengungkapkan bahwa tanah tempat pembuangan proyek sarana terpadu IKM tersebut adalah tanah yang direncanakan untuk markas Brimob saat akad jual belinya pada tahun 1999. ” Apakah instansi terkait sudah memproses alih fungsi lahan dari rencana markas Brimob saat akad jual beli di tahun 1999 lalu atau tidak” ungkapnya.
Pihaknya mengharapkan adanya pemberitahuan ke pihak pemerintah dasa dan adanya MOu terhadap pembangunan sentra terpadu IKM tersebut” saya mau adanya MOU agar berapa persen warga saya yang akan direkrut dalam pekerjaan bahkan berapa persen warga saya yang akan jadi karyawan kalau sudah pembangunan itu jadi” harapnya.
Lalu Suharto juga menjelaskan pihaknya juga sudah ketemu sama mandor proyek dilokasi pembangunan untuk mempertanyakan surat pemberitahuan ke pemerintah desa dan memohon kepada pihak mandor untuk tidak menjalankan alat beratnya sebelum pihak dinas menclearkan kondisi dilapangan. ” Tadi saya ketemu sama mandornya dan mandornya kaget kalau segala surat pemberitahuan kedesa tidak ada, dan pihak mandor juga meminta maaf kalau semua surat menyurat belum di selesaikan oleh pihak Dinas. Dan pihak mandor rekanan juga bersedia memulai bekerja setelah semuanya clear paparnya.
Sementara itu Lalu Setiawan S. sos, sekretaris dinas Perdagangan dan perindustrian dihadapan kepala desa meminta maaf atas terlambat atas pembetuhan ke pemerintah desa, “Saya meminta maaf atas kekeliruan ini dan atas keterlambatan pemberitahuan ke pihak desa” ucapnya.
Pihaknya juga mengatakan kalau pihaknya tidak mengetahui pembicaraan dengan kepala dinas dengan pihak desa. Pihaknya juga akan mempasiltasi masalah MOU antara pemerintah desa dengan pihak rekanan maupun dinas” saya tidak tau masalah pembicaraan pak kadis dengan rekanan dan saya siap mempasiltasi untuk MOU dari pihak rekanan maupun pihak desa maupun pihak dinas bahkan saya akan mengkoordinasikan juga permasalahan ini ke PPK dan pak kadis” ungkapnya.
Sujatmoko kepala proyek yang di konfirmasi oleh wartawn menjelaskan pihaknya akan melaksanan apa MOU yang akan di lakukan pihak rekanan menunggu pembicaraan antara pak kadis sama pihak PPK” nanti baru ketemu dengan kepala desa kalau sudah tidak ada masalah dan MOU sudah dilaksanakan oleh pihak dinas” katanya.
lebih lanjut dijelaskan untuk di lapangan pihaknya akan terus bekerja dan pihaknya sudah bertemu dengan kepala desa. ” karena ini permintaan dari pak kades sudah ada pembicaraan dengan pak sekretaris dinas perindustrian dan perdagangan, kalau dilapangan pelaksanaan pekerjaan sih tetap dikerjakan” ungkapnya. Ik