Lombok Tengah, – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Lombok Tengah menggelar Kompercab NU ke 12 di Ponpes Manhalul Ulum Praya Minggu 32/10.
Kegiatan Konpercab ini dilakukan dalam rangka mencari pengurus PCNU yang baru.
Konpercab NU dibuka Ketua PWNU NTB Prof DR Masnun Tahir S.Ag yang juga Rektor UIN Mataram.
Hadir Wakil Bupati Lombok Tengah H.M.Nursiah, Senator senayan TGH.Ibnu Kholil. Kakanwil Kemenag Provinsi NTB, pejabat tinggi Pemkab Lombok Tengah dan pengurus Cabang Nahdlatul Ulama dari sejumlah Kabupaten Kota di NTB.
Ketua PCNU Kabupaten Lombok Tengah Pathul Bahri mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai Forum pertanggungjawaban pengurus cabang, Forum penyusunan pokok pokok program kerja dan Forum khalakah dan diskusi masalah keumatan.
Tema Kegiatan adalah mengokohkan khalakah menuju tradisi untuk penguatan potensi dan kemandirian jam’iyah Nahdlatul Ulama.
Ketua PCNU Kabupaten Lombok Tengah
H.L.Pathul Bahri mengatakan perjalanan organisasi NU di kabupaten Lombok Tengah menunjukkan kemajuan yang signifikan. Berbagai program sudah dilaksanakan baik sosial ekonomi maupun pendidikan. Hal itu tak lepas dari dukungan para Nahdiyin dan nahdiyat yang ada di Kabupaten Lombok Tengah namun kalaupun dinilai mengalami kemunduran maka Pathul mengakui itu karena kesalahan dan kekurangan dirinya namun sebaliknya jika maju dan berkembang pesat maka itu karena banyak orang. “Kalau orang menilai era saya NU mundur maka itu karena kesalahan saya pribadi namun sebaliknya jika masyarakat menilai maju maka itu karena banyak orang bukan saya sendiri” ujarnya merendah.
Bupati Lombok Tengah itu membeberkan beberapa program besar yang sudah dilakukan dieranya diantarnya : Dibidang kesyuriyahan, Pathul mengatakan sudah lakukan bahtsul masail di Ponpes Manhalul Ma’arif tahun 2018, sehingga muncul wirid 9 yang bersumber dari amal amalan yang sudah berkembang di kalangan jemaah Nahdlatul ulama. Kini wirid 9 tidak hanya dibaca oleh jemaah NU Kabupaten Lombok Tengah saja tetapi juga sudah diamalkan oleh jamaah dan majelis taklim serta Pondok Pesantren di NTB. Kedua Dakwah Jamaiyah. Melalui lembaga lembaga NU telah melaksanakan berbagai program kegiatan yang menyentuh jamaah NU. Selain itu kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan ghiroh warga NU dalam meningkatkan ukhuwah nahdliyah dan meningkatkan pemahaman terhadap ajaran ahlussunah wal jamaah annahdliyah.
Ketiga, dibidang pendidikan, PCNU mendorong dan fasilitasi peningkatan kualitas pendidikan/pembelajaran disatuan pendidikan dan yayasan pondok pesantren dikalangan NU dan Melalui badan otonom, mendukung dan fasilitasi buku teks ke NU an.
Selanjutnya konsolidasi organisasi dan program melalui pembentukan pengurus di tingkat Kecamatan dan ranting. Selanjutnya Pembentukan lembaga PCNU sebagai departemenisasi struktur Tanfidziah PCNU
Mendorong kader kader NU untuk membentuk ranting ranting NU. jumlahnya 64 ranting.
Dibentuk sesuai kebutuhan organisasi. Dan program lainnya adalah kegiatan sosial kemasyarakatan seperti bantuan bencana, santunan, masa tanggap darurat dengan mendorong kader melakukan gerakan sosial. Ke enam Kaderisasi melalui pendidikan kader NU, pendidikan Banom NU dan PKPNU, dan ke tujuh adalah pembangunan Kantor PCNU Kabupaten Lombok Tengah sebagai pusat kegiatan dan dakwah.
Sementara itu Ketua PWNU NTB Prof Dr Masnun Tahir S.Ag dalam sambutannya mengatakan dirinya sangat apresiasif terhadap kepengurusan NU dibawah Pathul Bahri sebab banyak sekali kegiatan di NU, kemajuan dan perkembangan NU sangat pesat “saking banyaknya kegiatan sehingga saya tidak banyak yang bisa saya hadiri, NU di Lombok Tengah sangat ramai bahkan pohon pohon dan jalan jalan NU semua” ungkapnya.
Yang lebih menggembirakan lagi menurut Prof Masnun adalah dimana saat ini kantor PCNU sedang dibangun lantai dua dengan total nilai mencapai lebih dari 3 milyar. Ini jelas suatu kemajuan tersendiri untuk itu dia berharap agar pembangunan yang baru 45 persen itu dilanjutkan kembali. “dan saya berharap tidak hanya lantai 2 namun kalau bisa lantai 9 sesuai dengan bintang kebesaran NU” jelasnya.
Dia berharap agar kegiatan ini memiliki nilai manfaat yang besar bagi kepentingan umat dan berharap dengan Konfercab ini ada ruang diskusi dan muhasabah untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan.
Rektor UIN Mataram itu menegaskan NU tak lagi berfikir sektarian namun berfikir global untuk menyongsong kemajuan daerah.
Soal Ketua silahkan dimusyawarahkan, tidak ada intervensi yang ada intervensi lewat doa untuk yang terbaik.
Selamat berkonfrensi semoga selaras dengan kebijakan Nu dan selaras dengan pembangunan daerah. Tetap bersatu dan jaga persatuan. Tutupnya. Ik