LOMBOK TENGAH – Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah hadir di ruang sidang utama kantor DPRD Lombok Tengah. Ini adalah kehadiran perdana kedua pasangan pemenang pilkada 2020 lalu sejak dilantik jadi Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah pada hari Jumat, 26 Februari 2021 kemarin.
H. Lalu Pathul Bahri, S.IP., dan Dr. H. Nursiah, S.Sos, M.SI, telah dilantik menjadi bupati dan wakil bupati Lombok Tengah bersama sejumlah bupati/wali kota hasil pilkada serentak tahun 2020. “kami diamanahkan menjadi bupati dan wakil Bupati Lombok Tengah, semata mata berkat ridho Allah SWT, melalui perantara keinginan masyarakat kabupaten Lombok Tengah yang tersalurkan lewat media demokrasi pemilihan kepala daerah tahun 2020. Kini, proses pilkada telah berlalu. kompetisi telah berakhir. kita semua adalah pemenangnya. untuk selanjutnya marilah kita bergandengan tangan, bersama-sama, saling bahu membahu, dan bersatu membangun daerah yang kita cintai ini” ungkapnya dalam pidato perdananya di DPRD Lombok Tengah Senin 29/2.
Menurutnya, masyarakat Lombok Tengah, telah memberikan amanah untuk melanjutkan kerja-kerja para pemimpin terdahulu, yang telah meninggalkan jejak-jejak kebaikan bagi kemajuan masyarakat dan daerah ini. Disadari, untuk melanjutkan perjuangan mereka bukanlah perkara mudah. namun dirinya belajar dari perjalanan kepemimpinan mereka, bahwa satu kunci utama membangun daerah ini adalah senantiasa menjaga semangat kebersamaan. semua bisa dilakukan, jika dilakukan secara bersama-sama. Untuk itu, akan senantiasa merawat semangat kebersamaan tersebut dengan seluruh komponen masyarakat Lombok Tengah.
“mari kita lanjutkan kemitraan harmonis yang selama ini telah terbangun untuk melanjutkan perjuangan mereka bukanlah mudah namun tetap belajar, satu takad meningkatkan semangat. tingkatkan kolaborasi dengan semua pihak, menjaga sinergis itas dengan Forkopimda, pengusaha, Parpol, ormas, organisasi pelajar, toma, tokoh budaya, tokoh masyarakat, tokoh agama” jelasnya.
Saat-saat ini juga Pemda memiliki sejumlah tantangan yang harus dilalui, di antaranya adalah persiapan perhelatan Moto GP tahun 2021. Pembangunan sirkuit Mandalika ini masih terus dikerjakan agar bisa menjadi tuan rumah perhelatan bergengsi tersebut. Kemudian tantangan besar lainnya adalah persoalan pandemi covid-19. untuk hal ini, diharuskan segera melakukan refocussing anggaran untuk penanganan wabah covid-19. “kami harapkan dukungan penuh segenap anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah, sehingga refocussing tersebut dapat berjalan dengan mudah” ungkapnya.
Kemudian tantangan lainnya yang harus dibenahi menurut Bupati adalah penataan birokrasi, sehingga birokrasi dari waktu ke waktu menjadi lebih baik. “kami juga akan terus berupaya untuk membangun komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan juga pihak swasta” tambahnya.
Dalam rangka membangun daerah yang dicintai ini, pihaknya mengusung visi untuk mewujudkan Lombok Tengah bersatu jaya (beriman, sejahtera, bermutu, maju dan berbudaya). visi ini merupakan kelanjutan dari visi pemerintahan sebelumnya, karena sebagaimana yang disebutkan di atas, bahwa pihaknya juga merupakan bagian dari pemerintahan tersebut. visi ini sendiri merupakan sebuah cita-cita yang digali dari nilai nilai hidup dan kehidupan masyarakat kabupaten Lombok Tengah.
“agar visi kami tidak hanya sebatas ilusi, maka kami akan berupaya untuk sebagai langkah awal mewujudkan komitmen politik kami dalam membangun daerah ini, maka kami telah merumuskan program 100 hari kerja” jelasnya.
Dalam 100 hari kerja pertama, setidaknya ada 4 (empat) target yang ingin dicapai, yakni: Pertama, Tajuk pembangunan kabupaten Lombok Tengah; Kedua citra personal kepala daerah; Ketiga, citra kelembagaan pemerintah kabupaten Lombok Tengah dan ke empat, relasi antar kepala daerah dan masyarakat diakar rumput (jejaring).
Untuk mencapai target tersebut, terdapat rancangan 8 (delapan) cluster teknis yang dapat digunakan untuk mempertahankan marwah Kabupaten Lombok Tengah dalam 100 hari kerja. Kedepalan rancangan tersebut terdiri dari program utama dan program penunjang.
Program utama merupakan rancangan program yang ditujukan secara langsung ke masyarakat dengan kegiatan yang dilakukan secara konkrit dengan penggunaan biaya yang kecil. di sisi lain, program penunjang adalah rancangan yang bertujuan menopang kegiatan utama untuk dapat diketahui oleh publik secara luas di Kabupaten Lombok Tengah, dan para netizen di berbagai daerah. dengan demikian, antara program prioritas dan program penunjang memiliki keterkaitan satu sama lain untuk menjadi langkah awal membangun citra positif di tengah-tengah masyarakat.
8 (delapan) cluster teknis tersebut adalah sebagai berikut:
1. reformasi pelayanan publik;
2. reformasi birokrasi;
3. kartu maik meres;
4. desa produktif;
5. infrastruktur fisik/ monumental;
6. kegiatan rutin (perapet sile);
7. digital branding;
8. kerja sama media lokal (offline/online).
Secara singkat, dalam 100 hari kerja tersebut, berikut hal-hal urgen yang ingin kami capai:
1. Persiapan rumah sakit tipe B;
2. Perbaikan pola pelayanan RSUD yang ramah, senyum, sapa, dan melayani;
3. Digitalisasi peningkatan kualitas pelayanan publik di RSUD, Puskesmas, Dukcapil, pariwisata dan perizinan. akan wujudkan dalam bentuk aplikasi;
4. Audit kinerja PDAM dan RSUD;
5. Penambahan loket pelayanan adminduk di 12 kecamatan, RSUD, 5 Puskesmas BLUD, Pasar Renteng dan pasar Jelojok;
6. Penataan kelayakan pedagang kaki lima (PKL) dan parkir di kota Praya;
7. ASN akan dilakukan assessment, evaluasi dan jobfit;
8. Optimalisasi disiplin dan pakaian kerja;
9. Asuransi petani;
10. Launching kampung horti;
11. Kartu Maiq Meres sehat, yakni memberikan asuransi kesehatan bagi tokoh agama;
12. Fasilitasi usulan pembukaan jalan baru;
13. Fasilitasi ijin pangan industri rumah tangga (PIRT) gratis;
14. Penyusunan roadmap mutu pendidikan;
15. Launching perapet sile;
16. Pemakaian jas kembang komak dalam acara seremonial bagi bupati, wakil bupati, eselon 2 dan 3 serta kepala desa. hal ini juga merupakan upaya mendukung industri lokal kita;
17. Galakkan jumat sehat dan bersih;
18. Penyelesaian 15 desa persiapan menjadi desa definitif; dan
19. Melakukan proses 15 desa persiapan baru.