Lombok Tengah, MP – Agenda reses atau serap aspirasi masyarakat yang dilakukan salah seorang DPRD Kabupaten Lombok Tengah, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yakni H. Sidik Maulana Dapil VI, Batukliang – Batukliang Utara. Reses bersama masyarakat milenial Batukliang – Batukliang Utara kali ini tergolong unik. Sebelum agenda serap aspirasi dimulai, alunan musik akustik mengiringi semua peserta reses.
Memasuki reses pertama tahun 2021, H. Sidik Maulana atau akrab disapa Kak Tuan Sidik (KTS), mengatakan, guna menggali dan mendorong potensi Sumber Daya Manusia (SDM) serta Sumber Daya Alam (SDA), pihaknya selaku wakil rakyat memiliki kewajiban untuk menyerap ide, gagasan, serta permintaan masyarakat terkait potensi yang perlu dikembangkan dalam setiap Desa.
“Sudah saatnya kita memajukan belahan Utara Lombok Tengah ini. Untuk itu, mari buktikan bahwa potensi yang kita miliki tidak kalah hebat dengan wilayah lain seperti halnya dengan wilayah Lombok Tengah bagian Selatan. Agar nantinya wilayah Lombok Tengah bagian Utara ini dilirik oleh pemerintah,” ajak KTS saat menggelar reses bareng Milenial di Angkringan D’ Benue Resto, Rabu (27/01).
Sementara, H. Ihsan selaku tokoh masyarakat sekitar yang ikut serta dalam reses itu juga mengajak para milenial untuk menyampaikan ide serta gagasan demi memajukan wilayah Lombok Tengah bagian Utara.
“Apa yang kalian sudah jalani atau usung agar sekiranya disampaikan. Kemudian, apa yang dibutuhkan juga silahkan sampaikan kepada Dewan untuk nantinya bisa diprogramkan,” serunya.
Sahrim perwakilan dari Gemar Milenial Desa Mas Mas, mengungkapkan bahwa di Desanya terdapat kerajinan anyaman Ketak. Namun dari segi penghasilan masih jauh dari harapan. Pihaknya berharap agar para pengrajin di sana bisa mendapatkan pelatihan atau program supaya nantinya mereka bisa mengembangkan usahanya.
“Kemudian, dari sektor pertanian, perikanan dan peternakan sebenarnya sudah digalakkan oleh masyarakat sekitar. Namun semua itu mentok karena persoalan bibit dan pakan. Contohnya, kami pernah budidaya ikan namun kesulitan pakan. Mohon agar pak Dewan terhormat sekiranya memberikan program pelatihan dan mesin untuk pembuatan pakan agar kami tidak kesulitan lagi,” ungkapnya.
Milenial lainnya, yakni Parhan, juga mengungkapkan akan menggagas peternakan modern demi meningkatkan perekonomian warga. Selain itu, konsep bagaimana memajukan pendidikan, ekonomi, dan paham politik juga mulai digagas. Sehingga pihaknya berharap agar kehadiran Dewan bisa memberikan support demi kemajuan belahan Utara Kabupaten Lombok Tengah ini.
“Kami sangat mengapresiasi KTS selaku dewan yang selalu terbuka untuk diskusi bersama para milenial. Bahkan, KTS merupakan Dewan pertama yang mengajak kami para milenial untuk reses. Kami berharap Dewan yang lain juga melakukan hal yang sama,” harapnya.
Sementara, Muhizan Tamimi mengeluhkan kekurangan air. Padahal, wilayah utara merupakan sumber air. Namun sejauh ini masyarakat masih kekurangan air bersih.
“Kami penasaran mengapa hal itu bisa terjadi. Sehingga kami mohon kiranya pak Dewan bisa memfasilitasi kami untuk berkunjung ke Instansi atau Dinas terkait untuk mencari tahu persoalan yang dialami dan kita bisa carikan solusi terbaik,” ucapnya.
Perwakilan dari Desa Aik Bukak, yakni Teguh mengaku selama ini persoalan yang sering dihadapi masyarakat adalah terkait pemasaran. Seperti contohnya, banyak ibu-ibu yang berkecimpung untuk melakukan aktifitas pecah kemiri. Namun mereka masih kesulitan untuk memasarkan hasil kemirinya.
“Untuk pemasaran ini perlu kita pikirkan. Semua tentu tidak terlepas dari kualitas SDM. Untuk itu, perlu bangun mental masyarakat,” imbuhnya.
Perwakilan dari Desa Selebung, Saeful Fahmi mengulas terkait wisata. Pihaknya berpikir tentang apa yang benar-benar dibutuhkan wisatawan selama ini. Sehingga menurutnya masyarakat perlu diberikan pelatihan guna meningkatkan SDM untuk kemajuan pariwisata.
“Tentu kita tidak ingin jika nantinya pariwisata kita justru mempekerjakan orang luar. Kita juga perlu membuat paket wisata dan mendorong masyarakat agar bisa memanfaatkan rumahnya sebagai homestay wisatawan. Dengan begitu, sektor pariwisata kita bisa maju,” ucapnya.
Menanggapi berbagai usulan, masukan, serta permintaan masyarakat milenial, KTS berharap agar dirinya selaku wakil rakyat bisa terus bersinergi dengan masyarakat milenial. Mengingat, banyak ide dan gagasan yang brilian dari para milenial untuk memajukan daerah.
“Untuk itu, mari keluarkan gagasan dan kreativitas yang sudah dibangun. Sehingga apa yang menjadi kekurangan nantinya akan kami usulkan untuk diprogramkan,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, kata anggota komisi III itu, semakin banyak tongkrongan di wilayah utara ini maka bisa dimanfaatkan untuk wadah diskusi membangun wilayah ini.
“Potensi yang sudah ada ini harus kita kembangkan. Mari kita berdiskusi terkait langkah taktis untuk memajukan wilayah ini sehingga mampu menarik kunjungan wisatawan. Bibit-bibit baru seperti tempat tongkrongan dibeberapa tempat sudah ada. Di sanalah kita menuangkan ide dan gagasan,” serunya.
Berkaca pada Gianyar Bali, lanjut KTS, potensi yang dimiliki belahan utara Lombok Tengah ini tidak jauh beda dengan Gianyar. Kenapa tidak belajar dari sana terkait pola dan teknisnya
“Mari kita angkat potensi ini. Dengan begitu, nantinya program pemerintah bisa diintervensi ke Utara Kabupaten Lombok Tengah. Mari kita gali beberapa sektor yang ada. Mulai dari sedikit demi sedikit. Segala bentuk ide gagasan yang bertujuan memajukan wilayah ini pasti dukung,” tungkasnya. (wan)