Bagi-bagi Stiker Bukan Tim MM, Hanya Ingin Memfitnah

LOMBOK TENGAH – Beredarnya video dan foto penerima bantuan sosial tunai BST Kemensos yang langsung disalurkan oleh Kantor Pos di Desa Ungga Kecamatan Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah, di Media Sosial rabu, 23 November 2020 yang kini menjadi perbincangan hangat. Pasalnya, dalam photo penerima surat bukti penerima BST juga ada stiker Paslon Maik Meres.

Dede Tsabiqul Misaq, Kabid Pakir Miskin dan Anak Terlantar Dinas Sosial Kabupaten Lombok Tengah menjelaskan bahwa bantuan BST merupakan program dari Kementrian Sosial RI, “BST adalah program Kemensos bukan program Pemda Kabupaten Lombok Tengah, jadi tidak ada hubungan dengan Pemda, pencairannya dibagikan di lokasi yang disepakati oleh Pos dan Desa” Jelasnya.

“Kartu itu memang titipan Kantor POS melalui Desa, tapi yang bagikan bantuan BST itu langsung oleh Kantor Pos yang disepakati deengan Desa” Tambahnya.

Menanggapi persoalan tersebut, Kepala Desa Ungge Suasto Hadiputro Armin ketika dikonfirmasi media membantah tudingan yang dialamatkan kepadanya. Mantan anggota Polri tersebut mengaku tidak tahu menahu tentang kejadian itu.

Ia mengakui bahwa, pembagian kartu BST itu memang dilakukan di kantor desa. Namun stiker yang viral itu dibagikan di tempat lain yang diduga dilakukan oknum yang tidak dikenalnya. Sehingga sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan dirinya.

“Memang ada photo saya yang sedang bagi kartu BST di meja Kantor Desa dan disitu terlihat jelas tidak ada pembagian stiker, Saya tidak tahu siapa yang membagikanstiker itu sehingga diphoto seolah-olah ada pembagian stiker,” jelasnya.

Sementara itu Muhanan, SH Ketua Tim Hukum maiq meres menjelaskan bahwa “tim maiq meres tidak pernah berbuat seperti itu, BST adalah bantuan pemerintah pusat melalui kemensos yang disalurkan langsung oleh Kantor Pos secara langsung.”

“Photo itu sengaja dibuat oleh lawan, supaya kesannya maiq meres kampanye dengan fasilitas negara, ya begitulah tantangan kalau pertahana, karna tidak mungkin program pemerintah dikasi photo calon lain sehingga diklaim sebagai bantuan dari calon tersebut, karna belum menjabat, kalau pertahana karna masih menjabat bisa saja dikaitkan.”

“Pengamatan tim Cyber IT kami bahwa photo itu awalnya banyak di unggah lawan politik di Grup BF dan DPL, di grup-grup internal relawan maiq meres justru tidak ada kegiatan bagi-bagi stiker sehingga kami meyakini itu sengaja dibuat boleh tim lawan untuk menjelek-jelekkan maiq meres.” Tegasnya.

Muhanan, juga menambahkan bahwa pasca release hasil survei dari Indikator yang memenangkan Pathul Nursiah dengan selisih yang besar, banyak oknum yang menggunakan segala cara untuk menjatuhkan Maiq Meres, termasuk fitnah ini, ujarnya.

Pihak maiq meres juga perharap kejadian seperti itu tidak terulang kembali karna akan merugikan citra baik maiq meres. Dan kita mendorong pihak yang berkaitan dengan dugaan adanya pelanggaran dalam pilkada untuk segera melakukan tindakan-tindakan yang lebih profesional untuk bisa membuktikan siapa dibalik kejadian tersebut. Tutupnya. (*)