LOMBOK TENGAH – Sesi ke 5 merupakan sesi paling menegangkan di acara debat kemarin. Dimana masing-masing paslon bertanya kepada paslon lainnya dengan mencabut undian. Usai menjawab pertanyaan Paslon Manthab, Pasangan nomor urut 4, Pathul Nursiah, diberikan kesempatan untuk mencabut undian dan bertanya kepada paslon nomor urut 2 pada acara debat kandidat yang diselenggarakan oleh KPUD Lombok Tengah, Sabtu, 7 November 2020 di Hotel Dmax Lombok Tengah.
Nursiah, yang sebelumnya merupakan Sekda Kabupaten Lombok Tengah mempertanyakan terkait asumsi penganggaran dari program unggulan wayent wah sehingga semua program dapat dilaksanakan selama lima tahun.
Pertanyaan tersebut di jawab dengan jelas oleh Ahmad Ziadi, “untuk menguji espekstasi pemimpin untuknya tidak hanya berfikir bagaimana cara menghabiskan 2.2 T yang belanja langsungnya 70% dan belanja tidak langsungnya 30%, espektasi pemimpin harus punya ijtihadiah kreatif dalam berfikir untuk menambah keuangan daerah. Karena hampir 900 M di distribusikan ke semua dusun se Lombok Tengah itu mustahil, ada peluang-peluang kerja dan pembiayaan yang harus kita kreasikan bahkan komunikasi-komunikasi tingkat tingi. Dengan adanya KEK Mandalika akan mendatangkan Investasi, inilah yang kita drive sebagai pemimpin termasuk CSR juga bisa menambah pembiayaan keuangan daerah kita.”
Yang mengejutkan sesi sanggahan jawaban justru dimanfaatkan apik oleh Nursiah untuk membandingkan dengan kesiapan program unggulan Maiq Meres, “Pathul Nursiah sudah menghitung semua kebutuhan anggaran semua anggaran, dibutuhkan anggaran sebesar 876 M untuk menjalankan semua program unggulan saja, apa yang ditawarkan termsuk tentang keluhan yang tadi kami akan selesaikan pada priode selanjutnya, termasuk rumahsakit pelayan sudah baik fasilitas dan gedungnya serta ketersediaan dokter sehingga apapun keluhan keluhan masyarakat tadi akan kami penuhi. Penurunan saat ini memang mohon maaf karna covid yang terjadi saat ini. Mudah2 apa yang kami lakukan hari ini mendapat ridho.” Tutupnya.
Pada sesi jawaban ahir Ziadi komplain dengan nada keras kepada moderator, “Kayaknya ini terbalik, semestinya harusnya saya yang ditanya terkait program kedepannya tapi kok seperti saya yang bertanya jasinya, ini yang saya ingin koreksi. Tapi tidak masalah. Ujarnya sambil kecewa.
Hasan Masan, Politisi Golkar Lombok Tengah menjelaskan, ketersediaan waktu yang sangat singgkat membuat pak H. Nursiah merasa perlu menjelaskan bahwa semua program unggulan Maiq Meres sudah dihitung juga dengan kemampuan angaran APBD Lombok Tengah, karna banyak isu yang menyebutkan program-program hanya sebatas janji manis politik, Saat debat juga dipertanyakan oleh mantab dengan kata lebih besar pasak daripada tiang, tapi sudah dijawab lugas oleh Pak Pathul, semua program pasangan Maiq Meres sudah disesuikan dengan kemampuan anggaran Kabupaten Lombok Tengah jadi jangan hawatir untuk implementasikannya, Jelasnya. (*)