LOMBOK TENGAH, MP – Agenda reses DPRD menjadi momen yang sangat berharga bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi. Dengan kondisi saat ini, meski ditengah wabah virus Corona atau Covid-19, semua anggota Dewan harus melaksanakan reses guna menyerap aspirasi masyarakat di masing-masing Dapil dengan memperhatikan protokol kesehatan atau pencegahan Covid-19. Seperti halnya yang dilakukan Anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Fraksi PKS, HM. Sidik Maulana Dapil Batukliang-Batukliang Utara.
Dalam agenda reses ke-enam malam ini,Sabtu (16/05), HM. Sidik Maulana banyak mendengar keluh kesah warga terkait Pasar Buah di Kecamatan Batukliang yang tidak beroperasi. Sementara, sebagian besar warga sekitar menggantungkan ekonomi dari sektor pertanian dan perkebunan.
Salah seorang warga, M. Tanwir, di hadapan HM. Sidik Maulana meminta agar aspirasi warga terkait pasar buah yang dibangun sebagai central hasil perkebunan di wilayah Pancor Dao dan Aik Darek, Kecamatan Batukliang segera dibuka. Mengingat, semenjak didirikan kemudian tidak difungsikan. Lantas, untuk apa dibangun dan digadang-gadang sebagai central buah kalau dibiarkan kosong seperti ini. “Kami berharap, anggota Dewan yang terhormat perjuangkan aspirasi kami ini. Silahkan Koordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) agar pasar buah ini bisa dibuka. Jujur, kami kesulitan untuk memasarkan hasil kebun kami. Terlebih dengan situasi ditengah wabah Corona,” pintanya.
Sementara, Ketua Gerakan Masyarakat Reliji (Gemar), Parhan, S.Pd., berharap agar DPRD dengan kewenangan yg dimiliki dan Pemda mengambil langkah-langkah nyata dan konkrit demi menyelamatkan ketahanan ekonomi masyarakat. Sebagaimana diketahui, di daerah Batukliang dan Batukliang Utara ini sebagian besar masyarakat menggantungkan ekonomi dari sektor pertanian dan perkebunan. “Jika wadah untuk memasarkan hasil pertanian dan perkebunan tidak juga dioperasikan, lantas kemana kita akan memasarkan hasil kebun ini,” kesalnya.
Menanggapi aspirasi tersebut, HM. Sidik Maulana atau akrab disapa Kak Tuan Sidik (KTS) berkomitmen untuk mencarikan jalan keluar dan mencari terobosan-terobosan baru dalam mencegah keterpurukan ekonomi masyarakat.
Pihaknya juga akan mendorong Pemda Loteng untuk membuka pasar buah yang telah dibangun dibeberapa titik tersebut. “Sejak awal dibangunnya pasar buah ini memang rencananya akan dijadikan central pemasaran hasil perkebunan dan pertanian lokal. Namun setelah pembangunan selesai, bagai jauh panggang dari api. Untuk itu, saya selaku Dewan siap berjuang agar pasar buah tersebut segera difungsikan,” janjinya.
KTS juga akan bersama-sama dengan masyarakat untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Mengingat, dengan meningkatkan kapasitas SDM merupakan modal utama untuk menyongsong kemandirian masyarakat secara jangka panjang. “Untuk saat ini, kami bersama KTS Foundation, Gabungan Pemuda Utara (Gapura), dan Gemar telah memberikan bantuan secara swadaya bagi masyarakat terdampak Covid-19. Bantuan yang kami berikan dalam bentuk sembako. Sementara ini kami prioritaskan bagi Orangtua jompo atau Lansia dan anak yatim yang benar-benar membutuhkan,” paparnya.
Dijelaskan, bantuan berupa sembako tersebut digalang dengan membuka Lapak Kemanusiaan. Sistemnya, ia bersama pemuda membuka Lapak dengan menjual hasil perkebunan warga sekitar. Kemudian, dari semua keuntungan hasil berjual, pihaknya mengumpulkan untuk membeli sembako. “Mengapa kami membuka lapak, karena masyarakat kesulitan untuk memasarkan hasil kebunnya. Jadi, dengan membuka lapak ini setidaknya membantu petani dan membantu warga yang membutuhkan dari keuntungan penjualan. Sehingga lapak kemanusiaan ini akan terus kami galakkan demi membantu sesama. Kami juga berharap agar Pemda melihat kondisi masyarakat di Batukliang dan Batukliang utara. Semoga aspirasi masyarakat yang meminta agar pasar buah dibuka segera diindahkan Pemda,” tandasnya. (wan)
Pedagang di Pasar Buah Batukliang, Minta Nasibnya Diperjuangkan
