LOMBOK TENGAH, MP – Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mencanangkan tanam padi serentak musim gadu (kemarau) bersama kelompok tani Bukit Ngiang di Desa Darmaji Kecamatan Kopang Kabupaten Loteng. Ditargetkan kelompok tani Bukit Ngiang, penanaman padi musim garu tahun ini pada lahan seluas 24.299 hektar. Hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Loteng, HL. Pathul Bahri, Danrem 162 Wirabakti NTB, Dandim 1620/Loteng, Kepala BPTP Provinsi NTB, Kepala Dinas Pertanian Loteng, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Loteng, unsur babinsa dan masyarakat sekitar.
Wakil Bupati Lombok Tengah H. Fathul Bahri S.IP dalam sambutannya mengatakan, pencanangan tanam padi serentak musim gadu 2020 oleh kelompok tani Bukit Ngiang Desa Darmaji Kecamatan Kopang Kabupaten Loteng menargetkan penanaman pada lahan seluas 24.299 hektar.
“Saat ini Kabupaten Loteng memiliki lahan sawah sebanyak 54.517 hektar. Seiring dengan perkembangan pembangunan yang sangat pesat, luas lahan di Loteng mengalami perubahan status penggunaan alih fungsi sehingga menjadi 50.288 hektar sebagaimana yang dirilis berdasarkan hasil perhitungan BIG, BPS, ATR/BPN,” jelasnya.
Meskipun terjadi alih fungsi yang cukup signifikan, lanju Pathul, akan tetapi upaya peningkatan produksi terus dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Salah satunya adalah dengan menanam padi menggunakan alat mesin tanam padi transplanter yang akan dicanangkan pada hari ini.
“Kami berharap agar Petugas Lapangan harus memiliki keterampilan dalam mengoperasikan alat dan mesin pertanian untuk menjawab persoalan langkanya tenaga kerja pertanian,” harapnya.
Disampaikan Wabup, produksi gabah Loteng menurut catatan Dinas Pertanian mengalami surplus hingga 6 bulan ke depan, gabah masyarakat tersedia baik di rumah tangga maupun yang berada di lembaga-lembaga seperti masjid, mushola, dan tempat agama lainnya.
“Itu akan jadi cadangan pangan yang dapat dipergunakan pada saat kekurangan pasokan,” katanya.
Sementara, Danrem 162/WB, Kolonel Czi, Achmad Rizal Ramdhani menyampaikan, meski dengan kondisi ditengah pandemi Covid-19, petani Loteng masih semangat melakukan penanaman dengan tetap memperhatikan protokol Covid-19 seperti menggunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak.
“Sinergi TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat terus ditingkatkan dalam rangka meningkatkan produksi. Ke depan, kami berharap agar alat mesin pertanian yang dialokasikan di setiap Kodim maupun Koramil dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan cara peminjaman,” imbuhnya.
Sedangkan, Kepala Dinas Pertanian Loteng, Lalu Iskandar mengatakan, penanaman padi menggunakan alat transplanter memiliki keunggulan efisien waktu penanaman. Jarak tanam padi lebih teratur dan tentunya populasi tanaman perhektar bertambah jika dibandingkan dengan penanaman sistem manual yang tidak beraturan yang banyak dilakukan oleh petani.
“Sampai dengan bulan April tahun 2020 ini, luas lahan tanam padi Loteng musim gadu sebanyak 4.361 hektar. Adapun varietas padi yang akan ditanam pada lahan kelompok tani adalah varietas mekongga yang agak tahan dari serangan hama wereng coklat serta tahan rebah,” ungkapnya. (wan)