Dewan Himbau Masyarakat Batasi Aktivitas di Pasar

LOMBOK TENGAH, MP – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) Dapil IV (Praya Barat-Praya Barat Daya) meminta kepada semua element masyarakat untuk membatasi dan mengurangi aktivitas di pasar. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di Loteng sesuai dengan himbauan yang dilayangkan Pemerintah Daerah (Pemda).
“Himbauan ini kita laksanakan sesuai dengan instruksi dari pemerintah,” kata Lalu Muhammad Ahyar, Kamis (26/03).
Dikatakannya, para pedagang yang melakukan aktivitas di pasar-pasar tradisional harus ikut andil dalam melakukan pencegahan. Seperti menghindari kerumunan atau menjaga jarak dari orang lain demi kebaikan bersama (social distancing) dan lainnya. Mengingat besarnya dampak yang ditimbulkan dari wabah mematikan tersebut. “Himbauan ini bukan untuk kebutuhan pribadi. Tapi untuk keselamatan kita bersama. Jadi masyarakat harus mematuhi setiap aturan yang disampaikan pemerintah,” terangnya.
Seperti halnya dengan para pelaku pasar tradisional yang ada di Desa Penujak. Dimana dalam hal ini, ia meminta agar para pedagang di pasar tersebut lebih mensterilkan aktivitas.
Begitu juga dengan para pedagang grosir dan kios-kios agar tetap mengedepankan pola pencegahan dengan mengutamakan memakai masker. “Kita ingin mereka yang beraktivitas
tetap menjaga kebersihan. Bila perlu waktu berjualan di persempit, khususnya untuk mereka yang ada di pasaran,” tegas politisi Partai Golkar ini.
Sekretaris Komisi I ini juga menambahkan, untuk memaksimalkan pencegahan Covid-19 di wilayah tersebut, ia berencana akan melakukan pengadaan masker dari kain tebal dengan melibatkan para penjahit. Mengingat di tengah mewabahnya virus ini stock masker sangat sulit didapatkan. “Masker-masker ini nantinya akan kita bagikan untuk para pelaku usaha di pasar dan juga kios-kios,” jelasnya.
Disinggung terkait langkah untuk melakukan penutupan pasar, menurutnya hal itu harus dikomunikasikan dengan pihak terkait, seperti masyarakat, Pemerintah Desa (Pemdes), kecamatan serta unsur TNI/Polri. Artinya, jika memang masyarakat tidak mengindahkan himbauan yang sudah dilayangkan, tidak menutup kemungkinan pasar-pasar tersebut akan ditutup. “Kita akan lihat perkembangannya besok (hari ini_red). Kalau aktivitas masih seperti biasa, kita akan koordinasikan dengan pihak terkait untuk langkah selanjutnya,” ujarnya.
Selain himbaun tersebut, lanjutnya, ia juga aktif menyampaikan sosialisasi ke masyarakat terkait bahaya Covid-19 dan juga pola-pola pencegahan. Mulai dari membiasakan diri mencuci tangan dengan antiseptik hingga menjaga kebersihan lingkungan, khususnya untuk desa lingkar bandara yang merupakan pintu gerbang menuju NTB. “Kita tau sebagian besar masyarakat bekerja di bandara. Tidak menutup kemungkinan mereka kontak langsung dengan orang yang datang dari luar daerah maupun luar negeri. Jadi hal ini harus kita antisipasi demi kenyamanan kita bersama,” pungkasnya. (Iw)