Turunkan Resiko Stunting, Dislutkan Gelar Lomba Masak Ikan

LOMBOK TENGAH, MP – Untuk memeriahkan Core Event Bau Nyale tahun 2020, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Tengah yang bekerjasama dengan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) dan  TP-PKK  kabupaten Lombok Tengah menggelar acara Lomba Masak Ikan tahun 2020 yang bertempat di Bazar Mandalika Desa Kuta Kecamatan Pujut, pada Rabu (12/2).

Adapun menu yang dilombakan yaitu menu utama, menu kudapan dan menu balita yang berbahan baku Ikan Lele  dan pemenangnya  berhak mewakili Kabupaten Lombok Tengah dalam pelaksanaan lomba masak ikan di tingkat provinsi pada tahun 2020 ini.

Lomba kali ini, diikuti 36 regu TP-PKK yang berasal dari seluruh kecamatan yang ada di Lombok Tengah dan menunjuk Asosiasi Chef Indonesia sebagai Dewan Juri.  Lomba yang bertemakan “Meningkatkan gemar makan ikan untuk menurunkan resiko stunting di Kabupaten Lombok Tengah” digelar bukan hanya untuk menjaring tim yang akan dilombakan pada tingkat provinsi dan nasional saja, namun lebih kepada peningkatan kesadaran masyarakat untuk mencukupi asupan gizi dengan banyak mengkonsumsi ikan.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Lombok Tengah, H.L. Pathul Bahri mengatakan, sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa Kabupaten Lombok Tengah memiliki sumber daya perikanan yang cukup besar dan cukup menjanjikan untuk dimanfaatkan serta dikelola untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Potensi tersebut meliputi potensi perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Kegiatan perikanan tangkap meliputi hasil penangkapan ikan di laut,waduk dan embung, sedangkan kegiatan perikanan budidaya meliputi budidaya ikan di laut, budidaya ikan di tambak, budidaya ikan di kolam,budidaya di waduk serta embung-embung.

Produksi perikanan Kabupaten Lombok Tengah dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan produksi ikan di Kabupaten Lombok Tengah ini, seiring dengan meningkatnya angka konsumsi ikan di Kabupaten Lombok Tengah.  Ini disebabkan salah satunya adalah karena telah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya makan ikan, juga karena beberapa program yang telah berhasil dilakukan seperti sosialisasi gerakan memasyarakatkan makan ikan atau yang dikenal dengan program gemar ikan, serta melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan pengolahan ikan yang dilaksanakan di masyarakat.

Lanjut Wabup, pelaksanaan lomba masak ikan tingkat Kabupaten Lombok Tengah, yang juga merupakan rangkaian untuk memeriahkan core event bau nyale ini ditujukan sebagai salah satu upaya kita untuk mensosialisasikan program memasyarakatkan makan ikan kepada masyarakat, dan juga untukmenyadarkan masyarakat arti pentingnya memakan ikan untuk kesehatan dan juga untuk kecerdasan otak, terlebih untuk kecerdasan otak anak-anak. “Melalui lomba masak ikan ini, semoga akan tercipta menu-menu olahan ikan yang mudah untuk dibuat dan disukai oleh keluarga kita, khususnya anak-anak kita,” terang Wabup.

Di akhir sambutannya, Wabup meminta panitiapelaksana untuk melaksanakan lomba dengan sebaik-baiknya, untuk dewanjuri agar melakukan penilaian yang seadil-adilnya dan juga kepada peserta lomba untuk berusaha sekuat tenaga untuk menjadi yang terbaik.

Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Tengah, Ir. Muhamad Kamrin, mengatakan, tingginya kasus stunting di Kabupaten Lombok Tengah, harus diakui lebih disebabkan oleh 2 (dua) faktor yaitu ekonomi/kemiskinan da kesadaran. Keduanya berdampak secara langsung terhadap aksesibilitas keluarga miskin pada aspek gizi, kesehatan dan pendidikan. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Tengah melalui dana APBD, turut berkontribusi dalam upaya menanggulangi kedua faktor tersebut. Peningkatan ekonomi keluarga miskin ditunjang melalui program-program Capacity SDM, cenderung kurang mendapat porsi.

Untuk itu, lanjut Kadis, lomba masak ikan sebagai salah satu program non-fisik, pada dasarnya merupakan salah satu upaya yang kami tempuh untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi ikan. Program ini sebenarnya bernilai strategis, mengingat spectrum penyelenggaraannya mencakup perwakilan PKK dari seluruh kecamatan se-kabupaten lombok tengah.

“Lomba masak ikan kami harapkan tidak hanya bersifat seremonial namun mampu berperan sebagai penyebar pesan kepada masyarakat miskin khususnya ibu-ibu rumah tangga binaan PKK di kecamatan dan desa, bahwa konsumsi ikan secara rutin, khususnya bagi ibu hamil dan balita, dapat membantu mengatasi stunting,” terangnya.

Pada kesempatannya di acara tersebut, Muhamad Kamrin juga memaparkan produksi Garam di Kabupaten Lombok Tengah pada tahun 2019 lalu melebihi target, dengan produksi mencapai 3.708,984 ton. Namun sayangnya, produksi berlimpah di sektor hulu belum diimbangi oleh penyerapan pasar di tingkat hilir. Sebagaimana kita ketahui bersama, penyerapan pasar terbesar produk garam, khususnya garam industri, saat ini adalah sektor konsumsi, diikuti sektor industri, sektor kosmetik dan terakhir sektor PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum).

Sektor konsumsi, dalam hal ini garam beryodium, membutuhkan waktu panjang, yang dalam 1 estimasi kami masih harus menunggu 4-5 tahun untuk dapat beredar dan bersaing di pasar komersil. sektor industri seperti tekstil, farmasi dll, yang membutuhkan garam, belum tersedia di Provinsi NTB sehingga opsi paling rasional yang tersisa sebagai saluran pemasaran garam saat ini adalah sektor kosmetik dan PDAM.

Lanjut Muhamad Kamrin, sektor kosmetik, baru akan kami mulai pada tahun anggaran 2021. Garam industri Kabupaten Lombok Tengah ditargetkan untuk diolah di rumah Tematik (SPA) Bilebante dalam bentuk Garam SPA. Rumah Tematik akan didirikan pada tahun ini melalui dana APBN Kementerian Koperasi. Untuk sektor PDAM, dirasa kita patut berkaca pada keberhasilan PDAM Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah dalam menyerap produksi garam rakyat.  Teknologi yang semula menggunakan Kaporit sebagai penjernih air (Desinfektan), dikonversi dengan garam melalui teknologi Flotech Eca Disinfection (FED), yangselain ramah lingkungan danlebih aman untuk dikonsumsi, juga membuat biaya operasionalpdam menjadi lebih murah. “Tetangga terdekat kita, PDAM Kabupaten Lombok Barat, bahkan sudah memulai sejak tahun lalu, dengan menyerap 10 ton garam industri produksi tambak rakyat dari kecamatan sekotong,” jelasnya. Setelah tim juri melakukan penilaian, PKK Kecamatan Jonggat keluar sebagai juara I, Disusul Praya Tengah I sebagai juara  II dan Kecamatan Pujut menyandang juara III. Sementara Juara Harapan I diraih oleh Kecamatan Kopang, Kecamatan Janapria dapat Juara Harapan II dan Kecamatan Pringgarata harus puas dengan gelar Juara Harapan III.( **)