Lombok Tengah, MP – Dalam
acara Tasyakuran dan peletakan batu pertama atas dimulainya pembangunan pasar
Renteng Praya Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) dihadiri Bupati Loteng, HM.
Suhaili, FT, Wakil Bupati, HL. Pathul Bahri, Ketua MUI Loteng, Kepala OPD
lingkup Kabupaten Loteng, OPD lingkup Kabupaten Loteng, jajaran Forkopimda, dan
puluhan anak yatim, Jumat (31/01).
Bupati Loteng, HM. Suhaili, FT mengatakan, pasar Renteng yang
merupakan pasar tradisional akan dilengkapi dengan fasilitas modern. Loteng
sendiri sejauh ini memliki 3 pasar tradisional dengan fasilitas modern. Pertama
di Kuta, kemudian di Jelojok Kopang, dan di Renteng ini. “Walaupun
tradisonal namun fasilitasnya modern,” imbuhnya.
“Dengan menelan anggaran 114 miliar, pasar hijau
ini juga akan dilengkapi CCTV, wifi, ruang menyusui, ruang penitipan anak,
hingga troli untuk meringankan saat membawa barang belanjaan,” paparnya.
ini merupakan wahana
dalam menunaikan salah satu komitmen mempersembahkan yang terbaik. “Sudah
saatnya kita bersyukur atas segala karunia Allah ini,” serunya.
Mengapa dalam kegiatan ini perlu untuk melibatkan ASN, lanjut
Suhaili. Sebab pembangunan ini bertujuan agar semua pihak bersyukur atas
berbagai karunia dan berbagai fasilitas yang ada.
Ini merupakan Wahana ikhtiar meningkatkan kesejahteraan dan
mengentaskan kemiskinan. “Selain itu, sudah sepatutnya kami sebagai
pelayan masyarakat mendukung pembangunan ini,” ungkapnya.
Kemudian, diharapkan di pasar ini dijadikan sebagai tempat
mengais rezeki. “Dengan kita hadirkan anak yatim di sini. Semoga mendapat
berkah, sehingga rezeki tetap mengalir bagi siapa saja yang melangsungkan
transaksi jual beli” tuturnya.
Disampaikan, perlu juga calon pedagang yang menempati pasar
ini untuk diundang. pedagang jangan hanya mau dapat fasilitas begitu saja.
Namun harus berikhtiar dan mendukung setiap tahapan pembangunan.
Artinya, dalam pembangunan ini, semua pihak akan merasa
dilibatkan. “Pedagang tidak mungkin terlibat langsung melakukan
pembangunan. Namun dengan bersyukur berarti mereka mendoakan agar pembangunan
ini berjalan lancar,” katanya.
Sementara Kadis PUPR Loteng, L. Firman Wijaya mengatakan
Pasar Renteng merupakan pasar tradisional termegah kedua setelah pasar
Jogjakarta. Diharapkan, osar Renteng ini akn jadi contoh bagi psar di luar
daerah sana.
“Luas bangunan pasar Renteng ini 2,4 hektar dengan
jumlah pedagang yang akan ditampung sebanyak 1.719 pedagang. Pedagang yang
diprioritaskan pasar yang menempati pasar Renteng adalah pedagang yang
menempati sebelumnya,” jelas Firman. (wan)