Badan Pusat Statistik (BPS) tidak henti-hentinya menggelar sosialisasi tentang pelaksanaan sensus penduduk pada 2020 mendatang. Mengingat, sensus penduduk 2020 menjadi solusi perbedaan data milik pemerintah yang selama ini terjadi. Hal itu disampaikan Ketua BPS Lombok Tengah (Loteng), Syamsudin, Kamis (05/12).
Kepala BPS Loteng, Syamsudin berharap bahwa sinkronisasi data dalam proses pembangunan akan memperkecil perbedaan data antar lembaga. Dengan begitu tidak akan ada tumpang tindih data karena yang digunakan berasal dari satu sumber. “Kita harapkan dengan adanya sosialisasi sensus penduduk 2020 ini nantinya bisa meminimalisir data yang masih tumpang tindih,” katanya.
Ia meyakini bahwa data administrasi kependudukan yang berada di Dukcapil dapat menjadi data dasar yang akan dilakukan pemuktahiran pada karakteristik penduduk seperti nama, alamat, status perkawinan dan sebagainya. “Data yang menjadi acuan kita nanti adalah data kependudukan di Dukcapil,” jelasnya.
Dikatakan, setelah pemuktakhiran dilakukan akan diperoleh data penduduk yang valid sesuai hukum yang berlaku, serta sesuai dengan fakta dan kenyataan serta relevan dengan kondisi di lapangan yang dapat dilihat berdasarkan tempat tinggal dan dilihat berdasarkan kartu tanda penduduk (KTP). “Saat ini yang menjadi fokus kita pada sensus penduduk 2020 ini adalah terkait tempat tinggal. Karena masih banyak kita temukan di KTP yang alamatnya rancu. Kalau terkait nama di KTP itu program kita selanjutnya kita akan fokuskan pada alamat KTP dulu,” imbuhnya.
Melalui sosialisasi ini, pihaknya juga berharap masyarakat Loteng dapat mengetahui pelakasanaan Sensus Penduduk 2020. Karena metode yang digunakan kali ini berbeda dengan sensus penduduk pada tahun-tahun sebelumnya. “Pada Februari sampai dengan Maret 2020 mendatang Sensus Penduduk 2020 akan diawali dengan sensus online. Dengan harapan mayarakat melakukan pengisian formulir elektronik melalui https://sensus.bps.go.id. Sementara untuk penduduk yang belum berpartisipasi dalam sensus online akan dicacah oleh petugas sebanyak 1.700 petugas sensus pada Juli 2020,” pungkasnya. (ces)