LOMBOK TENGAH, MP – Badan Kesbangpoldagri Lombok Tengah dalam 2 tahun terakhir rutin menggelar sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan. Sosialisasi Empat Pilar tersebut yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. “Implementasi empat pilar harus terus digelorakan terhadap semua kalangan. Mulai dari tokoh masyarakat hingga generasi muda. Sasaran prioritas kami adalah generasi muda,” ungkap Kepala Badan Kesbangpoldagri Loteng, Masnun, saat ditemui awak media di Ruangannya pada Rabu (27/11).
Masnun mengungkapkan bahwa melalui sosialisasi empat pilar menjadi cara strategis dalam character building kepada masyarakat, khususnya kalangan remaja. Ketika nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika mampu diterapkan di kehidupan sehari-hari, maka pihaknya yakin efeknya akan luar biasa. “Sasaran kita sejauh ini adalah remaja yang sudah kelas 3 SMP/SMA. Karena nantinya begitu mereka sudah lulus sekolah maka nilai-nilai Kebangsaan bisa mereka terapkan, baik di lingkungan, sekolah, maupun perguruan tinggi,”jelasnya.
Menurutnya, setiap masyarakat harus menjunjung tinggi toleransi. Semangat Pilar Kebangsaan harus ditanamkan kepada semua elemen masyarakat. Karena biar bagaimanapun, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus berlandaskan nilai-nilai yang ada dalam Pilar Kebangsaan. “Terlebih kita harus toleran, mau berbagi, gotong-royong dan yang terpenting menghargai perbedaan. Oleh karenanya, kita harus perkuat Kebhinekaan,” tegasnya.
Masnun juga mengajak agar masyarakat tidak sekedar memahaminya semata. Lebih dari itu, masyarakat diminta untuk mengimplementasikannya dalam berinteraksi di lingkungan tempat tinggal serta masyarakat luas. “Dengan kita menggelar sosialisasi Pilar Kebangsaan dengan menyampaikan nilai-nilai kebangsaan, kita harapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Insyaallah bila dilakukan konsisten, kita semua bisa berguna untuk bangsa. Karena karakter yang teguh, berintegritas adalah modal dasar dari semua hal,” tuturnya.
Selain itu, Masnun juga menyampaikan bahwa selain rutin sosialisasi terkait Pilar Kebangsaan, pihaknya juga kerap mengadakan diskusi publik bersama Parpol, Lembaga Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan lainnya. “Beberapa bulan lalu kita mengadakan diskusi publik terkait peran Parpol memberikan pendidikan politik masyarakat. Karena biar bagaimanapun tugas dari Parpol sendiri saat ini adalah bagaimana agar pendidikan politik masyarakat bisa berjalan. Sebab pendidikan politik sangat penting karena menyangkut hak dan kewajiban sebagai warga Negara,” katanya.
Dikatakan, persoalan pendidikan politik menjelang Pilkada dan Pilkades pada 2020 mendatang sangat tepat untuk dibahas. Dengan pendidikan politik, masyarakat bisa tahu dan paham. Sehingga masyarakat cerdas menilai setiap persoalan perpolitikan. “Sejauh ini Parpol belum maksimal dan masih jauh dari kata ideal dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Sehingga kita harapkan kedepannya nanti, Parpol bisa meningkatkan peran dalam mensosialisasikan pendidikan politik kepada masyarakat,” pungkasnya. (ces)