Pemkab Loteng Terima Kunjungan DPRD Tulung Agung

LOMBOK TENGAH, MP – DPRD Kabupaten Tulungagung melakukan kunjungan ke Pemda Lombok Tengah (Loteng). Tujuan kunjungan rombongan tersebut untuk study banding terkait Perananan Desa Wisata dan Ekonomi Kreatif dalam peningkatkan perekonomi masyarakat secara mandiri. Sebanyak 12 DPRD Kabupaten Tulungagung  yang dipimpin ketua rombongan, Adib Mukarim, M.H, disambut oleh Staff Ahli Bupati bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Murdi, di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati Loteng pada Senin (25/11). Hadir dalam kegiatan kunjungan tersebut Kadis DPMD, Jalaludin, Sekdis Pariwisata, dan Kabid Perindag.

Dalam kesempatan tersebut, Murdi menyampaikan saat ini di Loteng sedang gencar-gencarnya melakukan berbagai bentuk pembangunan. Terlebih  didukung dengan adanya Bandara bertaraf Internasional dan pelabuhan kapal laut yang sedang dibangun sebagai tempat pelabuhan ikan nusantara di daerah Awang. Tentu dengan ditunjang dengan adanya Bandara Internasional dan Pelabuhan tersebut  akan menjadi stimulus perkembangan Pariwisata.

“Selain itu, pantai Kuta yang merupakan Pantai di daerah selatan saat ini menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Pembangunan KEK Mandalika itu dimulai pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan kini pada masa pemerintahan Presiden Ir. Jokowi perkembangan pembangunan semakin dipercepat,” jelasnya.

Disampaikan juga oleh Staf Bupati Loteng itu, Pagelaran Moto GP pada 2021 mendatang sudah di launching kemarin di Jakarta. Sirkuit Moto GP tersebut memiliki panjang lintasan sekitar 4,3 Kilo Meter dengan 18 tikungan.

“Dengan adanya sirkuit Moto GP itu tentu menjadi tugas besar bagi kami selaku Pemerintah Daerah dalam menyiapkan berbagai kebutuhan para wisatawan. Tingkat kunjungan yang sudah mendunia tersebut menjadi tantangan kami dalam hal menyiasati kekurangan penginapan dan kebutuhan lainnya. Jangan sampai nanti kami selaku tuan rumah hanya menjadi penonton di daerah sendiri,” lugasnya.

Lebih jauh disampaikan, pariwisata di Loteng ini tidak hanya bergantung pada wisata bahari saja. Melainkan di seluruh sudut Kabupaten Loteng menyimpan potensi wisata yang cukup banyak. Seperti halnya di Gunung Rinjani, Rinjan dibalik keindahannya juga menyimpan begitu banyak air terjun yang tidak kalah menarik. Semua itu juga tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

“Berbagai bentuk potensi wisata ada di Loteng. Sebanyak 23 Desa Wisata dari 129 desa dan 12 kelurahan dengan Luas wilayah 1.208 km persegi serta dengan jumlah penduduk 1.000.146 jiwa diharapkan mampu meningkatkan PAD Loteng,” harapnya.

Diakui PAD Loteng memang masih dibawah 10 persen. Namun dampak dari PDRB lumayan menggenjot sebagai capaian yang diraih oleh masyarakat. Kemajuan pendapatan penduduk dan tingkat kesejahteraan penduduk PDRT per kapita pada tahun 2018 sebesar 12,28 juta pertahun per kepal dengan indeks daya tampung 0,5 persen. Namun faktanya 12,28 juta tersebut masih diperbelanjakan.

“Perekonomian masih pada masa transisi. Pertumbuhan indeks per kapita mencapai 2 sampai 5 persen. Sehingga rencana jangka panjang adalah meningkatkan dari segi penataan. Dengan begitu ekonomi juga bisa tertata. Kami akui dari aspek pendidikan dan kesehatan Loteng masih rendah. Indeksnya 65,36 dan itu tergolong rendah. Untuk itu, besar harapan kami untuk 5 atau 6 tahun ke depan daerah Loteng bisa sejajar dengan daerah lainnya,” papar Murdi.

Selain itu, Ketua Rombongan DPRD Tulungagung, Adib Mukarim, menyarankan bahwa alangkah baiknya tiap kawasan dijadikan sebagai objek wisata. Bagaimanapun juga kalau Pemda sudah memprioritas itu maka bisa terwujud. Dengan adanya objek wisata diharapkan mampu mengurangi angka kemiskinan.

“Tidak boleh ada istilah memerangi kemiskinan. Melainkan mengurangi. Kalau dengan istilah memerangi maka kemiskinan akan tetap melawan dan tentu kita akan sulit untuk mengatasi kemiskinan itu,” terangnya.

Dijelaskan, peningkatan strukruktur ekonomi perlu diimbangi dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Karena biar bagaimanapun IPM memberikan sumbangan yang besar bagi kemajuan daerah.

“Pada prinsipnya sektor pariwisata tentu akan memberikan peningkatan kontribusi bagi daerah. Oleh karenanya, kita perlu menggelontorkan APBD untuk menunjang dan meningkatkan sektor pariwisata demi kemajuan daerah wisata,” pungkasnya. (ces)