LOMBOK TENGAH, MP – Pemerintah Daerah Lombok Tengah bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia wilayah Provinsi NTB menggelar pelatihan penilaian pertumbuhan dan perkembangan Intelegensia anak kepada Kader Posyandu dan Petugas di Lokus Stunting Lombok Tengah.
Kegiatan ini bertujuan guna mencegah terjadinya stunting dan mendukung program penurunan angka stunting di Lombok Tengah. “Kegiatan ini merupakan salah satu ikhtiar kita bersama untuk menuntaskan persoalan kesehatan, seperti mencegah terjadinya stunting di Lombok Tengah,” ujar Bupati Lombok Tengah, H Moh Suhaili FT saat membuka acara tersebut di ruang rapat utama kantor Bupati Lombok Tengah, Sabtu (21/9).
Bupati dua periode itu sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh IDI. Pasalnya, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah untuk mendukung penurunan angka stunting. Apalagi, persoalan stunting tidak bisa diserahkan kepada Pemerintah semata, tapi semua pihak harus bersama-sama berkomitmen, termasuk Kader Posyandu menuntaskan persoalan stunting di Lombok Tengah.
Ditambah lagi dengan jumlah kader posyandu di Lombok Tengah cukup banyak, sehingga para kader Posyandu itu diharapkan bisa membantu penurunan angka Stunting yang menerpa masyarakat saat ini. Semoga dengan adanya kegiatan ini bisa membangkitkan semangat semua pihak dalam menjalankan komitmen menuntaskan stunting di Lombok Tengah. ” Ajak Kadus dan Kades untuk terus bersinergi dalam menyelesaikan persoalan di masyarakat,” tandasnya.
Sementara, Ketua IDI Wilayah NTB, H Doddik Aryo menyampaikan apresiasi kepada semua pihak, termasuk para Dokter yang melaksanakan kegiatan pelatihan dalam rangka memperingati Hari Bhakti Dokter Indonesia Tahun 2019 dan guna mencegah terjadinya stunting dan menuntaskan persoalan stunting di Lombok Tengah. “Dengan adanya program ini paling tidak stunting khususnya di Lombok Tengah bisa dikurangi maupun dicegah,” pungkasnya. |dk