Lombok Tengah, MP – Bupati Lombok Tengah, H Moh Suhaili FT, SH resmi membuka kegiatan FGD (Focus Group Discussion-Diskusi Kelompok Terarah) Peningkatan mutu guru melalui penguatan KKG (Kelompok Kerja Guru) berbasis PDIA (Problem Driven Iterative Adaptation), suatu pendekatan berbasis solusi lokal untuk masalah lokal. Diharapkan melalui proses ini, KKG di Lombok Tengah akan semakin efektif, pada Rabu 18/9 di Bencingah. Kegiatan ini ilaksanakan oleh INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.
Dalam kesempatan ini, Bupati menekankan pentingnya komitmen dan
sinergisme antar berbagai pihak serta mensyukuri terselenggaranya kegiatan ini
sehingga tercapai efektivitas KKG dalam rangka meningkatkan kualitas guru. “Hari
ini kita berkomitmen baik dalam kapasitas sebagai pribadi dan anggota masyarakat,
maupun kapasitas kita sebagai pemangku amanah masyarakat. Bapak Ibu sekalian
yang saya hormati, saya sangat bersyukur dan berterimakasih, dan appreciate
sekali. Lebih-lebih Lombok Tengah termasuk salah satu kabupaten yang dijadikan
pilot project atau tempat penyelenggaraan kegiatan ikhtiar yang dilakukan ini.
Saya berharap kepada rekan-rekan harus lebih pro aktif. Kita sudah diberikan
peluang seperti ini, mari kita syukuri,“ ujar H Moh Suhaili FT pada pembukaan
kegiatan.
Pembukaan acara FGD dihadiri pula oleh Dekan FKIP UNRAM, Asisten Administrasi Pemerintahan
dan Kesra Lombok Tengah, Kepala Dinas Pendidikan Lombok Tengah, Sekretaris
Dinas Pendidikan Lombok Tengah, perwakilan dari Kanwil Kemenag Lombok Tengah,
Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan instansi lainnya.
Program INOVASI berfokus pada peningkatan pendidikan inklusif sejak
kehadirannya di Lombok Tengah melalui program rintisan SETARA yang sekarang
lebih dikenal dengan program pendidikan inklusif (disabilitas). Pertengahan
tahun ini program pendidikan inklusif (disabilitas) dilaksanakan bekerja sama
dengan UNRAM yang melibatkan 13 sekolah dampingan.
Sejauh ini, program ini sudah diimplementasikan dengan melaksanakan pelatihan 2
unit modul pendidikan inklusif kepada para guru dan kepala sekolah dampingan
dan dua kali lokakarya melibatkan dosen dan akademisi FKIP PGSD UNRAM. Program
lain yang sedang terlaksana adalah pelatihan Guru BAIK (Belajar – Aspiratif –
Inklusif – Kontekstual) dengan dukungan pemerintah Kabupaten Lombok Tengah
melalui APBD.
“Lombok Tengah ini memiliki berbagai macam keunggulan dan program-program yang
patut kita dukung, salah satunya adalah pendidikan inklusi. Sebagai salah satu
kabupaten yang telah menetapkan dirinya sebagai salah satu kabupaten inklusi
tentu saja untuk menyelesaikan masalah inklusi tidak bisa dinas pendidikan
saja. Untuk itu harus ada kerja sama antar pihak. Perlu kami sampaikan bahwa
kehadiran INOVASI adalah membantu Kabupaten Lombok Tengah. Bagaimana Kabupaten
Lombok Tengah ini menyiapkan SDM dimulai dari tingkat sekolah dasar,“ tutur
Provincial Manager INOVASI di NTB, Edy Herianto.
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi kelompok melibatkan pelaku-pelaku
pendidikan termasuk pemangku kepentingan kunci di bidang pendidikan untuk
berbagi pendapat dan pengalaman dalam rangka mencari masalah dan solusi untuk
menghadirkan KKG yang efektif. Kegiatan FGD ini akan terselenggara beberapa
kali dalam rangka menghasilkan solusi rekomendasi menghadirkan KKG yang lebih
optimal untuk meningkatkan kualitas guru di Lombok Tengah. Seluruh proses
termasuk rekomendasi solusi akan dilaporkan kepada Bupati.