BPJS Implementasikan Prinsip Gotong Royong

LOMBOK TENGAH,MP – Sebagai wujud komitmen bersama antara BPJS Kesehatan bersama Brand Ambasador menggelar sosialisasi program JKN-KIS dan Pola Hidup Sehat guna meningkatkan pemahaman masyarakat tentang program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Hadir juga dalam acara tersebut, Wakil Bupati Lombok Tengah (Loteng), HL. Pathul Bahri, Ketua BPJS Cabang Selong, Made Sukmayanti, Binaragawan Ade Rai, Direktur IPDN Kampus NTB besrta puluhan Praja IPDN, Direktur RSI Yatopa, Rektor Universitas Qamarul Huda Bagu, SKPD Lingkup Kabupaten Loteng, dan puluhan peserta JKN KIS. Acara berlangsung di Aula Gedung IPDN Kampus NTB, pada Rabu (03/07).
Dalam sambutannya, Wakil Bupati, H.L. Pathul Bahri menyampaikan ucapan selamat datang kepada tokoh binaragawan yang cukup fenomenal yakni Ade Rai sebagai bintang tamu dalam acara tersebut.
Ia menjelaskan sudah seharusnya terus diadakan sosialisasi tingkat kesehatan demi menciptakan Pola Pikir masyarakat yang sehat dan cinta kebersihan. Mengingat kunci kesehatan terletak pada kebersihan dan hukum menjaga kesehatan itu wajib.
Disampaikannya, Pendiddikan dan kesehatan itu setara. Setiap warga berhak mendapatkan pendidikan dan kesehatan yang layak. “Umpanya kalau sakit tentu kita tidak bisa menuntut ilmu. Sedangkan kalau kita sehat, umpamanya kalau mau menuntut ilmu ada saja caranya,” terang H Lalu Pathul.
Ia menghimbau kini sudah saatnya masyarakat merubah pola pikir menuju masyarakat yang sehat. Loteng ke depan sudah tidak bisa dibayangkan kalau masyarakatnya dengan kondisi tidak sehat mengingat perkembangan pembangunan Loteng yang semakin cepat dan tentu membutuhkan orang-orang yang sehat untuk menyelesaikan dan berkotribusi dalam pembangunan yang ada di Loteng. Sehingga kesehatan adalah hal yang mutlak untuk dijaga. Dan kini kesehatan sudah menjadi skala prioritas pemerintah. Terbukti, Angka kemiskinan tahun lalu sebesar 15,78 persen, dan berkat dukungan kesehatan, angka kemiskinan di LOteng menurun menjadi angka 13,7 persen untuk tahun ini.
“Kalau kita punya uang Rp 1 miliar tapi sakit tidak ada gunanya. Oleh karena itu, kesehatan amatlah penting untuk kita jaga. Terlebih bagi pemuda Loteng, mengingat yang akan mengisi pembangunan adalah pemuda. Tidak ada artinya kalau kita sakit lalu ingin membangun daerah. Sehingga sehat paling utama. Kita harus bangkitkan pola pikir untuk mendapatkan kesehatan. Kini, BPJS dari waktu ke waktu semakin baik namun kita tentunya berharap kartu JKN-KIS tidak dipakai. Artinya, bahwa masyarakat harus menjaga kesehatan sehingga masyarakat perlu merubah pola hidup dan pola pikir agar tetap terjaga kesehatannya,” pungkasnya.|ces