LOMBOK TENGAH,MP – DPRD Kabupaten Pemalang komisi B dan D Kunjungi Lombok Tengah (Loteng) dalam rangka studi banding untuk membahas perkembangan pembangunan di Loteng dan kesejahteraan masyarakat. Rombongan disambut oleh Asisten II Sekda Lombok Tengah, Ir. Nasrun dan jajaran SKPD Kabupaten Loteng. Pada Selasa (02/07) di Ruang Rapat Kantor Bupati.
Ketua rombongan Komisi B dan D Kabupaten Pemalang, dalam hal ini, Sakawi, menjelaskan kedatangan DPRD Kabupaten Pemalang berkunjung ke Loteng ingin belajar tentang perkembangan pembangunan di Loteng dan kesejahteraan. Dijelaskannya, jumlah penduduk Pemalang sekitar 1,2 juta jiwa terbagi atas 14 Kecamatan dan 222 desa dan kelurahan. Sementara unsur dewan yang dimiliki sebanyak 50 dewan. Pemalang sendiri mengandalkan sektor pertanian.
Asisten II Sekda Ir. Nasrun yang menerima rombongan kunjungan kerja itu menjelaskan, jumlah penduduk Loteng tidak jauh beda dengan Pemalang, dewannya pun sama, sebanyak 50 orang anggota dewan. Ia menjelaskan juga jumlah penduduk di Loteng sekitar 1 juta 400 lebih dengan luas 1.208,39 hektar terbagi atas 12 Kecamatan, 127 desa, dan 12 kelurahan. Dalam melakukan pembangunan membagi wilayah menjadi tiga zona (bagian) yang masing-masing zona terdiri dari empat kecamatan.
Wilayah utara disebut zona Aik Meneng terdiri dari kecamatan Batukliang Utara, Batukliang, Kopang dan Pringgarata. Pada zona ini pembangunan difokuskan pada sektor agrowisata.
“Zona ini berada di kaki gunung Rinjani yang memiliki sumber mata air yang memadai,” kata Nasrun.
Zona tengah atau Tunjung Tilah, yakni meliputi kecamatan Praya, Praya Tengah, Janapria dan Jonggat. Pada zona ini difokuskan pada pengembangan jasa dan perdagangan, sehingga banyak dikembangkan pusat-pusat industri masyarakat (home industry).
Dan zona terakhir yang dijelaskan Nasrun yakni zona yang berada di wilayah selatan, zona Empak Bau. Zona ini meliputi kecamatan Praya Timur, Pujut, Praya Barat dan Praya Barat Data.
“Zona ini dikembangkan sektor wisata bahari dan perikanan laut,” kata Nasrun.
Nasrun menjelaskan, fokus pembangunan di Kabupaten Lombok Tengah secara garis besar mengembangkan sektor Agrowisata, Marine dan Tourism disingkat ATM.
Karenanya, apapun program kerja yang akan dijalankan seluruh Satuan Kerja Pelayan Masyarakat (SKPM) harus berkaitan dengan pengembangan dunia pariwisata. Terlebih setelah ditetapkannya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sejak tahun 2014 lalu.
“Kami cukup disibukkan dengan program strategis pembangunan nasional itu. Tapi Alhamdulillah kesibukan itu penuh rahmat dan membawa kemakmuran bagi masyarakat dan daerah,” pungkas Nasrun.
Dalam kesempatan itu, hadir juga kepala SKPD Lingkup Pemkab Lombok Tengah yang terkait. Dan pada akhir acara diisi dengan tanya jawab.|ces
Kabupaten Pemalang Pelajari Perkembangan Pembangunan Loteng
