LOMBOK TENGAH, MP – Puluhan warga Desa Mertak Tombok Kecamatan Praya mendatangi kantor camat Praya, Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) dan Inspektorat Lombok Tengah, Selasa kemarin.
Hal ini buntut dari ulah para perangkat Desa yang mengundurkan diri secara tiba- tiba. Sehingga, membuat pelayanan di desa menjadi lumpuh.
Koordinatior warga, Asmanik menyatakan, kondisi pelayanan di Desa Mertak Tombok saat ini tidak maksimal. Hal ini, dikerenakan buntut dari pengunduran diri perangkat desa. Di kantor desa saat ini, hanya kepala desa (Kades) dan satu orang staf yang memberikan pelayanan.
Selain itu, pengunduran massal yang dilakukan perangkat desa memang tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, terlebih saat mereka mengundurkan diri ternyata kepala desa sedang tidak dilokasi. Dimana saat itu Kades sedang mendapat pelatihan. “Tidak ada masalah kalau mereka mau mengundurkan diri. Tapi, persoalan karena tanpa ada pemberitahuan. Hal ini sangat berdampak terhadap pelayanan. Tidak mungkin juga Kades bekerja sediri yang hanya ditemani satu orang staf,” ujarnya.
Kemudian kata Asmanik, pengunduran diri para perangkat desa itu diduga ada setingan. Karena ada persoalan yang terjadi di desa, mengingat saat ini inspektorat Lombok Tengah sedang melakukan audit terkait dana desa. “Kemungkinan ada indikasi penggunaan dana desa yang tidak maksimal, sehingga mereka mengundurkan diri. Apalagi pengunduran mereka itu, setelah ada pemeriksaan dari Inspektorat,” jelasnya.
Tidak hanya meminta adanya kejelasan terhadap pengunduran diri perangkat desa. Namun mereka juga meminta untuk adanya transparansi pemerintah desa, terkait dengan jumlah dana desa dan penggunaannya. Mengingat selama ini berbagai pekerjaan yang ada di Desa tersebut tidak pernah diketahui oleh masyarakat. “Kami juga minta agar kantor desa yang dirusak dulu agar segera diperbaiki. Kami tidak butuh kantor yang megah, kami hanya ingin pelayanan serta transfaransi anggaran,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Mertak Tombok, Lalu Amrullah mengaku, selama ini pihaknya sangat baik komunikasinya dengan para perangkat desa, hanya saja tanpa diketauhi setelah pulang dari pelatihan ternyata pihaknya menemukan tidak ada para perangkat desa yang masuk kantor dan menyatakan mengundurkan diri. “Alasanya tidak jelas kenapa mereka mengundurkan diri. Apalagi, tanpa pernah mengeluarkan sepatah katapun. Yang jelas saya baik- baik saja sama mereka saat masih bekerja,” tungkasnya. |dk