Isro’ Resmi Gantikan Legewarman di DPRD Loteng

LOMBOK TENGAH, MP – Penantian Isro’ KM, SH akhirnya selesai. Di sisa masa jabatan 2014-2019, Isro’ KM resmi dilantik dan diambil sumpah jabatan sebagai anggota DPRD Loteng dalam Pergantian Antar Waktu (PAW) dari fraksi Partai Bulan Bintang (PBB), menggantikan Legewarman, SIP.

Pelantikan sumpah/ janji jabatan langsung dilakukan Ketua DPRD Lombok Tengah, H Ahmad Fuaddi FT dalam sidang paripurna di ruang rapat paripurna DPRD Loteng, Senin (22/10).

Pengangkatan dan pelantikan Isro’ KM sesuai dengan SK Gubernur nomor 171.2-707/2018 tentang peresmian dan pengangkatan PAW Isro’ dan SK Gubernur nomor 171.3-707/2018 tentang peresmian dan pemberhentian PAW Legewarman, SIP, tertanggal 5 Oktober 2018.

Ketua DPRD Loteng, H Ahmad Fuaddi FT berharap Isro’ langsung bisa bekerja dan melaksanakan tugas dan tanggungjawab sebagai anggota DPRD Loteng. Mengingat, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. “Selamat bergabung dan selamat bekerja, semoga dapat segera menyesuaikan diri dan bekerjasama dengan anggota dewan lainnya dalam memberikan sumbangsih nyata kepada masyarakat atas amanah yang telah rakyat percayakan kepada saudara,” tuturnya.

Sementara wakil bupati Loteng, HL Pathul Bahri menyampaikan selamat atas dilantiknya sebagai anggota DPRD Loteng. Kemudian, ia berharap agar dapat segera melakukan penyesuaian diri untuk mengemban amanah rakyat dan dapat menjadi penambah spirit dalam pembangunan demokrasi diLoteng. “Saya yakin saudara Isro’ bisa menjalankan tugas, fungsi dan wewenangnya sebagai anggota DPRD. Apalagi pernah menjadi anggota DPRD di periode sebelumnya,” katanya.

Kemudian terhadap pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang DPRD, harus dipahami anggota dewan bukanlah “manusia super” yang mampu melakukan segala-galanya, mewujudkan segala harapan masayarakat yang diwakilinya dengan kompetensi dan latar belakang yang berbeda. Dalam konteks tersebut, keberadaan anggota DPRD harus dilihat pada dua perspektif. Pertama, obyektif dan rasional dalam arti tidak bermimpi yang berlebihan akan hadirnya perbaikan atau perubahan yang instan, karena anggota dewan bekerja secara kolektif dan kolegial, sehingga tidak mungkin  memperjuangkan aspirasi dan kehendak rakyat secara sendiri-sendiri. Kedua, meski masyarakat hanya menempati posisi sebagai “penonton”, bukan berarti hanya berdiam diri dan bersikap pasif terhadap proses pembuatan kebijakan, melainkan dituntut sikap yang selalu peduli terhadap dinamika yang terjadi, agar anggota dewan sebagai wakil rakyat benar-benar melaksanakan fungsi keterwakilan (representasi) sesuai dengan tugas dan kewenangan yang dimiliki. “Rakyat harus selalu diposisikan dan diberi ruang sebagai pengontrol yang obyektif terhadap anggota dewan, agar selalu menjaga integritas sebagai wakil rakyat yang harus konsisten berpikir dan bekerja untuk kepentingan rakyat,” tuturnya.

Tentu juga harus pahami lanjut Pathul Bahri, ruang kebebasan dalam demokrasi bukan untuk pemaksaan kehendak, terlebih dengan cara-cara kekerasan. Sikap anarkis harus dihindarkan karena akan membersitkan sisi kelam demokrasi. Ruang kebebasan dalam demokrasi harus digunakan untuk menyemai semangat saling menghargai, bukan untuk membunuh nilai-nilai demokrasi dengan pemaksaan kehendak atau kekerasan. Membangun kehidupan demokrasi, adalah merajut kebersamaan dalam keberagaman mengelola kekuasaan dan kepentingan tanpa pemaksaan, melainkan melalui jalan konsensus untuk kepentingan yang lebih besar. “Tentu kita sepakat, selama ini telah dilakukan banyak hal untuk kepentingan rakyat. Tapi, masih banyak juga yang harus dilakukan dengan menetapkan prioritas kebutuhan rakyat yang mendesak. Masih banyak agenda yang perlu kita kebut untuk dapat kita selesaikan secara bersama-sama,” serunya.

Sangat perlu juga diingat tambah Pathul Bahri, kita berada pada tahun politik, dimana Insya Allah akan dilangsungkan pemilihan anggota legislatif dan pemilu presiden pada tahun 2019 yang akan datang. Namun demikian, kita harus selalu melihat secara jernih berbagai kebutuhan rakyat yang harus senantiasa diutamakan agar  tidak terabaikan karena berbagai agenda politik. “Saya berharap kebersamaan yang telah terbangun selama ini antara Pemda dan DPRD dapat terus dipelihara dan semakin dikuatkan, terutama dalam mengatasi berbagai permasalahan rakyat yang harus disikapi dengan arif untuk mengatasinya,” harapnya.

Orang nomor dua di lingkup Pemkab Loteng itu juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tinggi kepada Legewarman,atas pengabdian dan sumbangsihnya selama menjadi anggota legislatif. ”Semoga pengabdiannya selama menjadi anggota DPRD Loteng mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT,” pungkasnya. |dk