LOMBOK TENGAH,MP – Puncak peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) Provinsi NTB tahun 2017, Minggu (6/8) 2017 ditandai dengan pelepasan puluhan bibit penyu di Pantai Bile Sayak yang masuk dalam kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak yang berada di desa Mertak Kecamatan Pujut Lombok Tengah.
Usai ceremonial puncak acara di TWA Gunung Tunak, Wakil Bupati (Wabup) L.Pathul Bahri,S.Ip, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB, Dr.Ir.Widada,MM, Sekda,HM.Nursiah,S.Sos.M.Si dan Kepala SKPD dan jajaran serta puluhan tamu undang dan hadirin didaulat menuju pantai Bile Sayak yang berjarak sekitar 2 km dari lokasi puncak acara.
Dalam sambuatnya , Wabup menyampaikan apa yang akan dilakukan oleh pihak BKSDA bersama provinsi dan juga pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, untuk membangunan berbagai macam sarana dan prasarana demi mendukung TWA Gunung Tunak, sangat berkaitan erat dengan tujuan utama pembangunan di Lombok Tengah.
Dengan bantuan dari Korea tersebut, diharapkan apa yang menjadi planning dari berbagai pembangunan di kawasan TWA Gunung Tunak tersebut akan bisa berjalan dengan baik. Sehingga pembangunan di Lombok Tengah ini benar-benar saling mendukung dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.”TWA Gunung Tunak ini secara otomatis akan mendukung keberadaan KEK Mandalika di Kuta,”katanya.
TWA Gunung Tunak dengan berbagai macam fasilitas yang akan dimilikinya kelak, akan menjadi salah satu alternative wisata di Lombok Tengah yang patut diandalkan. Apalagi keindahan alam diwilayah tersebut tidak dapat diragukan lagi.
Sementara itu, Kepala BKSDA NTB, Dr,Ir. Widada,MM menyampaikan, HKAN merupakan agenda rutin yang digelar setiap tahunya oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang disetiap provinsi BKSDA dan Taman Nasional melaksanaknya secara serentak. Sementara puncak HKAN secara nasional diselenggarakan tanggal 10 Agustus 2017 di Taman Nasional Baluran-Jawa Timur.
Adapun peringatan HKAN NTB merupakan kegiatan Bhakti Lingkungan dan penyadartahuan kosnervasi kepada masyarakat luas khususnya pelajar . Kegiatanya antara lain, lomba permainan anak di TWA Mapadapangga, Kemah Bhakti di TWA Gunung Tunak, Jelajah Alam Gunung Tunak, Bersih Lingkungan Gunung Tunak, Internalisasi Budaya Kerja ASN Lingkup UPT Kementerian LHK NTB dan Lomba Mancing dikawasan TWA Gunung Tunak.
Lebih lanjut Kepala BKSDA NTB menyampaikan, kalau TWA Gunung Tunak telah dicangkan sebagi model pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat, sehingga ditahun 2018 mendatang BKSDA NTB akan memprioritaskan kegiatan pendampingan dan peningkatan ketrampilan masyarakat dalam mendukung aktifitas wisata baik wisata alam, wisata budaya maupun religi.”Wisata alam disini berupa pengamatan atau penelitian kupu-kupu, burung gosong, burung koakiao, burung buntut sate , burung elang dan lain-lain,”jelasnya. (ding)