Tidak Serius, Investor Diminta Angkat Kaki

LOMBOK TIMUR, MP – Sebagian besar lahan pariwisata di Kecamatan Jerowaru sudah dikuasai investor. Namun sampai saat ini belum ada pembangunan berarti di tersebut. Hal tersebut membuat geram para tokoh masyarakat setempat, salah satunya Kepala Desa Kuangrundun, Jinasri.

“ Masyarakat sudah bosan menunggu. Sekarang kami hanya bisa memberikan dua pilihan, kalau memang serius segera membangun. Kalau tidak segera angkat kaki, sebelum kami bertindak,” kata Jinasri di kantornya, Sabtu kemarin.

Dikatakan Jinasri, saat ini setidaknya ada puluhan investor yang sudah menanamkan modal di kawasan Selatan. Namun yang sudah membangun tidak lebih dari 5 perusahaan.

Terbengkalainya lahan pariwisata di kawasan Selatan Lombok Timur, menurutnya sangat merugikan daerah maupun masyarakat sekitar.

Hal itu juga mulai menimbulkan permasalahan, yakni adanya upaya pengambilalihan dari para eks pemilik lahan.

Namun hal itu menurutnya tidak salah. Sebab penguasaan lahan di kawasan masih menyisakan masalah, seperti belum tuntasnya pembayaran serta proses jualbeli yang tidak sesuai ketentuan dan masih banyak lagi persoalan lainnya.

“Lahan “digantung” sejak tahun 1980 an dan sampai sekarang belum ada kejelasan, bagaimana masyarakat tidak marah,” jelasnya.

Sebelum terjadi hal-hal negative, persoalan tersebut harus segera disikapi pemerintah, dalam hal ini Badan Pertanahan Nasional (BPN).   Permasalahan lahan di kawasan Selatan juga disebabkan “permainan” para spekulan tanah yang semakin menjamur.

Di tangan para spekulan tanah tersebut, lahan-lahan yang ada di kawasan bukannya dikembangkan, melainkan diperjualbelikan kembali.

Dalam menjalankan bisnisnya,  tidak jarang dari mereka yang menggunakan cara-cara kotor, yakni dengan mengancamataupun membodoh bodohi para pemilik lahan yang rata-rata berpendidikan rendah.

Sehingga ulah para spekulan nakal tersebut, menurutnya harus segera disikapi pemerintah daerah.  “Kalau Pemkab Lotim berani menindak kami siap mendukung,” pungkasnya. (dar)