LOMBOK TENGAH, MP – Persoalan kepemilikan wilayah Nambung masih saja terjadi saling klaim. Namun, kali ini Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) diingatkan supaya tidak terlalu berlebihan dalam menyikapi polemik tabal batas terkait dengan kepemilikan diwilayah Nambung. Pasalnya, persoalan tapal batas sesungguhnya belum selesai. “Sampai sekarang kami belum mendapat pemberitahuan berupa surat atau penyataan resmi dari pemerintah pusat selaku fasilitator penyelesaian tapal batas wilayah ini. Jadi jangan senang dulu. Karena persoalan tapal batas belum ada keputusan akhir,” ucap Bupati Loteng, H.M. Suhaili, FT di Masjid Agung Loteng, Jumat (29/7).
Suhaili juga mengingatkan Pemerintah Lobar agar jangan merasa menang dalam persoalan tapal batas. Kalau merasa seperti itu, nanti pihaknya akan ambil lagi.
Oleh sebab itu, bagi Pemkab Loteng, kemanapun wilayah Nambung masuk itu bukan jadi soal. Dan, apapun keputusan akhir nantinya, pihaknya siap menerima. “Mau Nambung itu masuk Lobar atau Loteng, kalau memang sudah diputusan oleh mediator (pemerintah pusat) kita terima,” timpalnya.
Terpenting, hubungan baik antara kedua kabupaten tetap terjaga. Tidak kemudian, hanya karena persoalan tersebut justru menimbulkan efek negatif bagi kedua daerah. Apalagi sampai memicu ketegangan antara dua daerah. Tidak kalah penting, para pihak terkait hendaknya juga bisa saling menjaga perasaan. Artinya jangan sampai membuang jauh-jauh pikiran bahwa Lobar yang telah menang, karena telah ditetapkan sebagai pemilik wilayah Nambung. “Jangan sampai ada yang merasa menang, gara hanya karena katanya wilayah Nambung sudah ditetapkan sebagai bagian dari wilayah Lobar,” ujarnya.
Terlebih sampai saat ini belum ada keputusan resmi terkait penyelesaian tapal batas tersebut. Dengan kata lain, semua masih mungkin. Karena yang menentukan bukan pemerintah daerah. Tapi pemerintah pusat. “Apapun keputusan akhirnya nanti, harus diterima dengan lapang dada,” pungkasnya. |dk