Lestarikan Kain Songket Sukarara, Pemerintah Gelar Festival Sukerare Begawe Jelo Nyensek

Lombok Tengah, MP – Pemerintah Desa Sukarara Kecamatan Jonggat dan didukung penuh oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, akan menggelar Festival Sukerare Begawe Jelo Nyensek pada tanggal 24-27 Juli 2016 mendatang. Festival yang mengangkat tema “Sukarara untuk Dunia” ini akan menghadirkan 1000 penyensek/penenun sebagai peserta atraksi dan di ikuti oleh beberapa atraksi kesenian lainnya seperti seni tembang sasak, gendang beleq dan Presean serta beberapa atraksi lain yang akan ditampilkan oleh masyarakat Desa Sukarara. Kegiatan festival yang akan mengundang seluruh pejabat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata se-NTB ini dipusatkan di Simpang Empat Desa Sukarara.

Asisten II Pemkab. Lombok Tengah, Ir. H. Nasrun menyampaikan bahwa agenda festival  kain tenun pertama di Indonesia ini diharapkan untuk tahun-tahun berikutnya menjadi agenda rutin untuk dilaksanakan. Hal ini menurutnya sejalan dengan dijadikannya Lombok Tengah sebagai kabupaten pariwisata. “Kita berharap even ini menjadi even tahunan yang tercatat dalam kalender pariwisata kita” ujar H. Nasrun saat memimpin rapat persiapan di ruang kerjanya, Senin (18/07).

Hadir dalam rapat tersebut di antaranya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Sekretaris PU dan ESDM, Kepala Kantor PDE, Kepala Desa Sukarare dan sejumlah pejabat lainnya. Khusus untuk suksesnya acara tersebut, Bupati Lombok Tengah, H. Moh. Suhaili FT menerbitkan Surat Tugas yang ditujukan kepada sejumlah SKPD untuk melakukan tugas-tugas penting di antaranya membantu dan memfasilitasi kegiatan festival, melakukan monitoring dan evaluasi serta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait baik di tingkat daerah maupun pusat.

Berikut beberapa agenda yang akan dilaksanakan panitia Festival Sukerare Begawe Jelo Nyensek, di antaranya pada hari Minggu 24 Juli akan dilangsungkan Karnaval, Senin 25 Juli seminar tentang sejarah keberadaan songket Sukerare dan malam harinya diadakan peragaan busana tradisional. Selasa 26 Juli diadakan even Baca Lontar. Kemudian pada puncak acara hari Rabu 27 Juli dilangsungkan atraksi nyensek (menenun) massal diikuti 1000 Penyensek /Penenun Sukarara yang diawali dengan ritual pemotongan Umbak Dise oleh Bupati Lombok Tengah dan Gubernur NTB yang diserahkan oleh kepala desa beserta ketua adat setempat. (Kerjasama Bagian Humas dan Protokol Setda Kab. Lombok Tengah dengan matapena.co.id)