Lombok Tengah – Saat melakukan hearing bersama Komisi II DPRD kabupaten Lombok Tengah, Aliansi Masyarakat Peduli Air (Amper) mendukung kebijakan Bupati Lombok Tengah untuk melakukan Panitia Seleksi (Pansel) terhadap direksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Rinjani.
“Kami sangat apresiasi kebijakan Bupati untuk melakukan pergantian direksi PDAM melalui Pansel. Siapapun yang terpilih nanti, kami harapkan bisa membawa PDAM ke arah yang lebih baik dan mampu memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD), bukan malah menjadi beban pagi pemerintah daerah,” tegas Koordinator Umum Amper, Junaidi Supriadin Akbar, Rabu (02/6).
Pihaknya juga menyarankan, dalam proses Pansel ini agar memberhentikan direksi yang masih menjabat saat ini.
“Agar Pansel ini bisa berjalan dengan maksimal maka kami sarankan agar direksi yang masih menjabat diberhentikan,” sarannya.
Selain itu, aktivis senior yang ikut dalam hearing, yakni Bustomi Taefuri, juga mendukung Pansel agar PDAM berubah demi menyongsong Lombok Tengah yang modern dan masyarakat yang adil dan makmur di era pemerintahan Pathul – Nursiah.
“Pansel ini akan terus kita soroti. Jika ada yang kurang maka akan kita tambahkan dengan segala upaya termasuk perombakan sesuai aturan yang ada,” imbuhnya.
Selama ini, lanjutnya, PDAM masih menggerogoti APBD Lombok Tengah. PDAM belum bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Perombakan yang dilakukan harus disesuaikan dengan kebutuhan.
“Tidak ada masalah dengan Pansel. Terlebih, itu kewenangan Bupati dan DPRD. Dalam kondisi darurat, jangankan Pansel, menutup PDAM saja juga tidak masalah. Kita mendorong perubahan yang lebih baik,” terangnya.
Menanggapi berbagai masukan massa hearing, Ketua Komisi II DPRD Lombok Tengah, HL. Kelan, menekankan bahwa Pansel akan terus berjalan secara transparan.
“Terkait direksi yang masih menjabat, sekarang ini dibuatkan SK pemberhentian demi berjalannya Pansel,” ungkap Kelan.
Dari Pansel, katanya, keluarlah nama-nama melalui pertimbangan Bupati yang akan mampu untuk melaksanakan tugas tugasnya untuk kemajuan PDAM Lombok Tengah.
“Kami juga tentu berharap dengan Pansel ini akan membawa perubahan dan memberikan kemajuan PDAM Lombok Tengah,” harapnya.
Direktur Umum PDAM Lombok Tengah, Nursahim, mengaku kecewa dan menegaskan tidak akan ikut Pansel. Terkait dirinya sudah menerima SK pemberhentian, pihaknya mengaku belum menerima.
“Saya belum menerima SK pemberhentian. Sebatas disuruh berhenti saja dan saya tidak ikut Pansel,” jawabnya singkat. (Iw)